Bisnis.com, JAKARTA — Dana asing telah lari dengan deras dari pasar saham Indonesia sepanjang tahun berjalan. Adapun, terdapat upaya otoritas bursa untuk menggenjot porsi kepemilikan lokal agar pergerakan harga saham tak bergantung pada gejolak investasi asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing tercatat keluar dengan deras dari pasar saham Indonesia. Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/4/2025), pasar saham Indonesia mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp686,59 miliar dalam sehari.
Alhasil, net sell asing sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) di pasar saham Indonesia telah mencapai Rp50,23 triliun.
Seiring dengan larinya dana asing dengan deras, indeks harga saham gabungan (IHSG) pun masih di zona merah sejak awal tahun. IHSG melemah 8,95% ytd ke level 6.445,96 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/4/2025).
Larinya dana asing pada 2025 itu didorong oleh perkembangan global, pasar khawatir terhadap risiko perang dagang saat kebijakan tarif impor AS diterapkan Presiden Donald Trump.
Di sisi lain, saat arus dana asing keluar dengan deras, porsi kepemilikan lokal di pasar saham pun menebal. Pada 2024, porsi kepemilikan lokal di pasar saham mencapai 51,35%. Sementara, sepanjang tahun berjalan sampai 21 April 2025, porsi kepemilikan lokal telah mencapai 60%.