Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Antam (ANTM) Borong Saham 376.500 Lembar

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Nicolas D. Kanter telah memborong saham ANTM sebanyak 376.500 lembar.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Nico Kanter.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Nico Kanter.

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Nicolas D. Kanter telah memborong saham ANTM sebanyak 376.500 lembar.

Berdasarkan keterbukaan informasi, transaksi pembelian saham ANTM oleh Nicolas itu dilakukan pada 10 April 2025 di harga Rp1.590 per lembar. Alhasil, ia merogoh kocek Rp598,63 juta dalam transaksi tersebut.

"Tujuan transaksi adalah untuk investasi," tulis Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie di keterbukaan informasi pada Senin (14/4/2025).

Lewat transaksi tersebut, Nicolas kini menggenggam kepemilikan saham Antam sebesar 376.500 lembar atau 0,0015%, dari sebelumnya tanpa kepemilikan. 

Adapun, saat ini harga saham ANTM sedang dalam masa penguatan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ANTM melesat 8,28% ke level Rp1.830 per lembar pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (14/4/2025). 

Saham ANTM pun telah melesat 20% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

ANTM sendiri telah mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,64 triliun pada 2024, naik 18,5% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih 2023 sebesar Rp3,07 triliun. 

Raupan laba bersih ANTM didorong oleh kinerja penjualan yang melonjak 68,56% yoy menjadi Rp69,19 triliun pada 2024, dibandingkan Rp41,04 triliun pada 2023. Angka penjualan tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah ANTM.

Kinerja kinclong saham ANTM sendiri terjadi di tengah kilau harga emas. Tercatat, harga emas menyentuh rekor baru lagi pada awal pekan ini di level US$3.245 per ons.

Permintaan logam mulia melonjak seiring tarik ulur kebijakan tarif impor AS yang dikeluarkan Presiden Donald Trump. Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran adanya perang dagang.

Analis Bahana Sekuritas Jeremy Mikael menilai permintaan emas kemungkinan akan kuat pada 2025. Tarik ulur kebijakan tarif AS terhadap beberapa negara, akan terus mendukung harga emas karena peran emas sebagai lindung nilai inflasi. Kondisi tersebut mampu mendorong kinerja saham emiten emas seperti ANTM.

"Kami memperkirakan tren di mana, selama reli harga emas, investor ritel mungkin mengejar harga emas karena takut kehilangan atau mencari aset safe haven," ujar Jeremy dalam risetnya pada beberapa waktu lalu. 

Selain itu, prospek saham juga terdorong oleh kehadiran bank emas atau bullion bank di Indonesia. Sebagaimana diketahui, bullion bank telah resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Februari lalu (26/2/2025). 

Bullion bank merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar emas Indonesia dan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah. 

Ia pun merekomendasikan buy untuk saham ANTM dengan target harga di level Rp1.900 per lembar. "Namun, yang menjadi risiko utama adalah produksi dan penjualan lebih rendah dari yang diharapkan, harga komoditas yang lebih rendah, penundaan proyek, dan ketidakpastian peraturan," ujar Jeremy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper