Bisnis.com, JAKARTA - Pembekuan sementara perdagangan saham atau trading halt mewarnai bursa di kawasan Asia Pasifik pada awal pekan ini. Tak hanya Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham di Jepang hingga Korea Selatan sudah lebih dulu mengerem perdagangan saham ketika harga jatuh terlalu dalam.
Adapun, perang dagang yang berlarut-larut lewat penerapan tarif impor dari Amerika Serikat menjadi momok di pasar saham. Sejumlah negara yang bahkan terbilang jarang memberlakukan trading halt pun kini terpantau menghentikan sementara perdagangan karena volatilitas terlalu tinggi dipicu aksi jual besar-besaran (panic selling).
Berdasarkan kompilasi Bloomberg, pasar saham di Jepang dan Korea Selatan sudah lebih dulu mengerem perdagangan saham lewat apa yang disebut sebagai circuit breaker. Jepang dan Korea Selatan menggunakan rem kendali perdagangan saham itu pada Senin (7/4/2025). Disusul oleh Indonesia yang menghentikan sementara perdagangan saham selama 30 menit setelah transaksi saham dibuka usai libur Lebaran 2025.
Berikut sejumlah aturan trading halt di pasar saham regional Asia Pasifik:
Jepang
Otoritas bursa di Jepang memberlakukan circuit breaker akibat aksi panic selling di pasar saham Jepang pada awal pekan ini. Adapun, perdagangan berjangkan untuk indeks Nikkei 225 dan Topix diberhentikan sementara pada Senin (7/4/2025).
Dalam pemberlakuan circuit breaker, perdagangan di indeks berjangka dan opsi diberhentikan sementara dan batas harga diperlebar. Sedangkan untuk indeks berjangka, hanya batas harga satu arah yang diperlebar sedangkan untuk indeks opsi dilakukan untuk batas atas maupun bawah.
Korea Selatan
Bursa saham di Korea Selatan memberlakukan trading halt apabila indeks saham acuan dan indeks Kosdaq anjlok hingga 8%. Secara terpisah, bursa saham di Korea Selatan sudah menerapkan penghentian sementara permintaan jual dan beli untuk saham berjangka dan menhentikan sementara perdagangan untuk indeks berjangka Kospi 200 jika turun atau naik hingga 5% lebih.
Adapun, bursa di Korea Selatan menghentikan permintaan jual di program perdagangan sahamnya atau yang disebut sidecar setelah indeks Kospi 200 berjangka anjlok 6,8%.
South Korea briefly halted sell orders on Monday for program trading after Kospi 200 futures plunged 6.8%. “Sidecar” was triggered and the validity of program trading sell orders was suspended for 5 minutes.
Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan mekanisme trading halt usai indeks harga saham gabungan (IHSG) ambles lebih dari 9% pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025).
Kondisi tersebut membuat BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Trading halt adalah penghentian perdagangan selama 30 menit yang dipicu penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencapai 8%.
Ketentuan penghentian sementara pelaksanaan perdagangan Efek disesuaikan dalam hal terjadi penurunan IHSG dalam satu Hari Bursa yang sama, Bursa melakukan sejumlah tindakan.
Tindakan pertama adalah trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8%, kemudian trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15%.
Bursa juga dapat melakukan trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20% dengan ketentuan sampai akhir sesi perdagangan, atau lebih dari satu sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah OJK.