Bisnis.com, JAKARTA – Pengumuman pengurus BPI Danantara membuat indeks saham BUMN atau IDX BUMN 20 menguat selama sepekan perdagangan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 24-27 Maret 2025, IDX BUMN 20 mengalami peningkatan sebesar 9,57% menuju level 328,43.
Kenaikan itu jauh lebih tinggi dibandingkan indeks lainnya, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatat pertumbuhan sebesar 4,03%, LQ45 menguat 6,14%, IDX30 naik 7,01%, dan IDX80 meningkat 5,09% sepekan.
Peningkatan indeks saham BUMN ditopang oleh saham-saham pelat merah, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menguat 17,91% selama sepekan sehingga memberikan dorongan positif kepada IHSG sebesar 70,52 poin.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga menguat sebesar 9,46% selama periode 24-27 Maret 2025 dengan bobot terhadap IHSG mencapai 53,71 poin.
Laju positif IDX BUMN 20 tidak terlepas dari pengumuman pengurus lengkap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Maret 2025.
Baca Juga
CEO BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani memastikan bahwa pengurus lembaga baru tersebut tidak memiliki titipan. Menurutnya, penunjukan pengurus Danantara telah melalui pemilihan secara selektif dan bebas dari kepentingan politis.
“Arahan Bapak Presiden [Prabowo Subianto] sudah jelas tidak ada titipan nama, jadi itu pegangan kami,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Menurutnya, Danantara berkomitmen membangun tata kelola secara profesional, dengan pemimpin-pemimpin terbaik yang siap membawa perubahan bagi Indonesia.
Adapun, pengurus Danatara dihiasi nama-nama profesional, seperti Ray Dalio (Founder & CIO Mentor, Bridgewater Associates (1975–sekarang), Helman Sitohang (CEO Asia Pasifik, Credit Suisse 2015–2021) hingga Jeffrey Sachs yang menjabat Direktur, Center for Sustainable Development, Columbia University.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan memandang bahwa pengumuman struktur kepengurusan Danantara telah direspons positif oleh pasar sehingga saham-saham BUMN memiliki potensi untuk menguat.
“Danantara dibentuk untuk menjadi leverage investasi di Indonesia dengan menciptakan tambahan nilai ekonomi baru serta meningkatkan efisiensi dari BUMN itu sendiri,” ujar Felix saat dihubungi Bisnis baru-baru ini.
Di sisi lain, Managing Director - Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia Harry Su menyoroti pentingnya tata kelola dalam operasional Danantara, menyusul pengangkatan sejumlah tokoh ke dalam jajarannya.
Dia mengatakan bahwa meski komposisi tim terlihat solid di atas kertas, independensi dari intervensi politik masih menjadi faktor penting yang perlu dibuktikan ke depan.
“Secara teori, nama-nama yang diumumkan terlihat baik, itulah sebabnya pasar mengalami rebound dari titik terendahnya. Namun, bagi kami, isu yang paling penting tetaplah tata kelola,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/3/2025).
______________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.