Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM WRAP-UP: Harta Hartono Bersaudara, Batu Bara China Melimpah, hingga Pemerintah Rugi Triliunan di Danantara

Kekayaan Hartono bersaudara melonjak, stok batu bara China melimpah, dan pemerintah rugi di Danantara.
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Kekayaan Hartono bersaudara melonjak, stok batu bara China melimpah, dan pemerintah rugi di Danantara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Kekayaan Hartono bersaudara melonjak, stok batu bara China melimpah, dan pemerintah rugi di Danantara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Total nilai kekayaan bersih yang dimiliki oleh konglomerat Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono, naik belasan triliun dalam sehari menjelang Lebaran 2025.

Hartono bersaudara menempel konglomerat Low Tuck Kwong di daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes hingga Kamis (27/3/2025).

Robert Budi Hartono menempati posisi kedua daftar orang terkaya di Indonesia. Selanjutnya, Michael Hartono berada di urutan ketiga dalam daftar tersebut.

Tulisan soal kekayaan bos BCA menjadi salah satu berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Kamis (27/3/2025). Berikut adalah ulasannya:

 

PREMIUM WRAP-UP: Harta Hartono Bersaudara, Batu Bara China Melimpah, hingga Pemerintah Rugi Triliunan di Danantara

1. Stok Batu Bara China Melimpah, Impor dalam Tren Melemah?

Persediaan batu bara China yang tinggi terus membayangi pasar, dengan harga kemungkinan terus menurun dari level terendah dalam empat tahun.

Menurut Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China, stok di pusat transportasi utama mendekati level tertinggi, dan lebih dari sepertiga lebih tinggi daripada pada waktu yang sama tahun lalu.

Hal itu mengancam akan semakin mengikis harga setelah turun lebih dari seperlima dalam setahun terakhir. Tingginya stok di salah satu konsumen energi terbesar dunia itu terancam bakal mengikis volume impor dari luar negeri, yang sudah terindikasi pada Januari-Februari 2025.

 

PREMIUM WRAP-UP: Harta Hartono Bersaudara, Batu Bara China Melimpah, hingga Pemerintah Rugi Triliunan di Danantara

2. Menghitung Pemasukan Pemerintah dari Dividen Bank BUMN (BRI, Mandiri, BNI, BTN)

Bank badan usaha milik negara (BUMN) telah mengumumkan keuntungan dan akan membagikan dividen tunai ke para pemegang saham. Pemerintah bakal kecipratan dari bagi hasil laba tersebut.

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) masing-masing perseroan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mengumumkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp343,4 per saham atau total Rp51,74 triliun.

Dividen PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp466 per saham atau totalnya Rp55,78 triliun. PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp374,05 per saham atau Rp13,95 triliun. Terakhir, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebesar Rp53,57 per saham atau Rp751,83 miliar berdasarkan tahun buku 2024.  

 

PREMIUM WRAP-UP: Harta Hartono Bersaudara, Batu Bara China Melimpah, hingga Pemerintah Rugi Triliunan di Danantara

3. Harta Hartono Bersaudara Naik Belasan Triliun Jelang Lebaran 2025

Forbes mencatat pundi-pundi cuan utama Hartono bersaudara berasal dari kepemilikan di emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Harga saham BBCA parkir di Rp8.525 pada akhir sesi pertama Kamis (27/3/2025). Posisi itu mencerminkan kenaikan 3,02% dalam sepekan terakhir.

Baru-baru ini, Hartono bersaudara juga mendapatkan angin segar dari keputusan RUPST BCA 2025 yang memutuskan pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2024.

Robert Budi Hartono dan Michael Hartono mengantongi triliunan rupiah dari dividen sepanjang 2020 sampai 2025 sejalan dengan hasil RUPS BCA yang digelar Rabu (12/3/2025).

PREMIUM WRAP-UP: Harta Hartono Bersaudara, Batu Bara China Melimpah, hingga Pemerintah Rugi Triliunan di Danantara
 

4. Strategi Bisnis PGN dan Prospek Saham PGAS Kala Laba Tumbuh 22,06%

Emiten Grup Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN terus memperkuat operasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur gas bumi dalam upaya memastikan keandalan pasokan energi nasional. 

Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menyebut, strategi tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mendukung keberlanjutan bisnis serta pertumbuhan keuangan yang positif di tengah dinamika industri energi.

Arief menekankan bahwa pemanfaatan infrastruktur yang optimal menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis dan keuangan perusahaan. “Kami memahami bahwa infrastruktur gas bumi adalah tulang punggung ketahanan energi nasional. Oleh karena itu, pengembangan dan utilisasi infrastruktur gas bumi akan terus menjadi prioritas kami,” kata Arief, dikutip Kamis (27/3/2025).

 

PREMIUM WRAP-UP: Harta Hartono Bersaudara, Batu Bara China Melimpah, hingga Pemerintah Rugi Triliunan di Danantara

5. Pemerintah Rugi Triliunan Rupiah di Saham Emiten Karya Danantara (WIKA, WSKT, ADHI, & PTPP)

Pemerintah memasukkan empat emiten badan usaha milik negara (BUMN) karya ke dalam Badan Pengelola Investasi Danantara. Dilihat dari pergerakan sahamnya, portofolio Negara mengalami kerugian.

Keempat BUMN tersebut adalah PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), PT Waskita Karya Tbk. (WSKT), PT Adhi Karya Tbk. (ADHI), dan PT PP Tbk. (PTPP). 

Di pasar modal, WIKA kena suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 18 Februari 2025 sampai sekarang. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper