Bisnis.com, JAKARTA — Emiten e-commerce Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menyampaikan kinerja keuangan untuk tahun 2024. BELI mencatatkan penurunan kerugian menjadi Rp2,5 triliun sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, Blibli membukukan pendapatan neto sebesar Rp16,71 triliun pada 2024. Pendapatan ini naik 13,57% dari tahun 2023 yang sebesar Rp14,7 triliun.
Naiknya pendapatan Blibli ini dikontribusi dari pendapatan ritel online sebesar Rp7,3 triliun, turun dari 2023 yang sebesar Rp8,6 triliun. Lalu toko fisik yang sebesar Rp5,63 triliun, naik dari tahun 2023 yang sebesar Rp4,3 triliun.
Pendapatan BELI juga dikontribusikan dari pendapatan institusi pihak ketiga sebesar Rp5,6 triliun, naik dari 2023 yang sebesar Rp2,83 triliun.
Peningkatan pendapatan ini diikuti oleh kenaikan beban pokok pendapatan BELI menjadi Rp13,4 triliun, dari Rp12,3 triliun pada tahun 2023. Beban pokok pendapatan ini naik 8,94% secara tahunan atau year on year (yoy).
Meski beban pokok pendapatan ini meningkat, laba bruto BELI naik 37,32% menjadi Rp3,29 triliun pada 2024, dari tahun 2023 yang sebesar Rp2,4 triliun.
Baca Juga
Akan tetapi, BELI masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp2,53 triliun sepanjang tahun 2024. Meskipun demikian, kerugian bersih ini tercatat turun hingga 30,49% dari tahun 2023 yang sebesar Rp3,64 triliun.
Adapun sampai akhir 2024, BELI mencatatkan total aset sebesar Rp16,16 triliun, naik dari tahun 2023 yang sebesar Rp12,84 triliun.
Total liabilitas BELI naik menjadi Rp6,34 triliun pada 2024, dari tahun 2023 yang sebesar Rp4,99 triliun.
Sementara itu, total ekuitas BELI juga naik menjadi Rp9,81 triliun pada tahun 2024, dari Rp7,84 triliun pada tahun 2023.