Pasalnya, jika pemerintah tak menggubris kritik tersebut, kepercayaan pasar akan terus merosot dan aliran modal baik domestik maupun asing yang masuk ke Indonesia akan terganggu bahkan tertahan.
“Berarti investasi berlanjut stagnan. Modal yang ada dapat keluar dan menggerus likuiditas, yang pada gilirannya akan menekan rupiah,” tutupnya.
Sebelumnya, sederet isu yang beredar satu persatu pemerintah tangkal. Seperti halnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia—selain saham—masih tinggi.
Tercermin dari hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (18/3/2025) yang dimenangkan lebih besar dari target alias awarded bid mencapai Rp28 triliun dari target Rp26 triliun.
Selain itu, realisasi penerimaan pajak bruto sepanjang Maret hingga tanggal 17, mengalami pertumbuhan 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Pertumbuhan tersebut berkebalikan dengan pertumbuhan penerimaan pajak hingga akhir Februari 2025 yang kontraksi 3,8% (year on year/YoY).
“Ini untuk menenangkan media maupun pasar yang menyoroti penerimaan negara,” ujarnya di Gedung Buddhi Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (18/3/2025).