Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Cetak Laba Bersih Rp213,3 Miliar Sepanjang 2024

Emiten CPO PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) membukukan laba bersih Rp213,3 miliar sepanjang tahun 2024.
Ilustrasi aerial perkebunan sawit di Riau. PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp213,36 miliar sepanjang tahun 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi aerial perkebunan sawit di Riau. PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp213,36 miliar sepanjang tahun 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) mengumumkan kinerja tahunan dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp213,36 miliar sepanjang tahun 2024.

Dalam keterangan resminya, CSRA mencatatkan penjualan sebesar Rp1,07 triliun, meningkat 21,8% dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp875,51 miliar. Peningkatan penjualan ini terutama disebabkan karena meningkatnya kuantitas penjualan CPO yang memiliki nilai tambah, serta naiknya harga jual rata-rata yang diterima perusahaan.

Laba kotor mencapai Rp483,86 miliar, naik 21,1% dibandingkan Rp399,58 miliar pada tahun 2023 karena kemampuan manajemen menjaga beban pokok pendapatan.

Laba bersih diperoleh sebesar Rp213,36 miliar atau meroket 46,0% dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp152,06 miliar. Peningkatan laba bersih ini mengakibatkan peningkatan marjin bersih menjadi 20,1% dibandingkan 16,7% pada tahun lalu. Kenaikan ini utamanya disebabkan oleh kontrol biaya yang ketat.

Manajemen CSRA menuturkan pencapaian ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus tumbuh dan berinovasi dalam industri kelapa sawit yang semakin dinamis, sambil menjaga tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.

Pada tahun 2024, produksi TBS inti CSRA menurun menjadi 321.982 ton, dari 337.367 ton pada tahun 2023. Namun, CSRA tetap dapat menjaga tingkat pertumbuhan secara Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sejak tahun 2018 sebesar 2,8%.

Sementara itu, produksi CPO perseroan meningkat 14,5% menjadi 55.700 ton, dari sebelumnya sebesar 48.663 ton pada 2023.

Selama tahun 2024, CSRA mengalami penurunan produktivitas TBS. Penurunan ini di antaranya diakibatkan oleh gangguan cuaca dan gangguan ganoderma, yang menyebabkan penurunan yield per hektar secara umum.

Ke depan, strategi penetapan harga, optimalisasi produksi, dan efisiensi operasional terus diperhatikan untuk membantu mengurai dampak dari kendala yang dihadapi CSRA.

Pada 31 Desember 2024, total aset perusahaan mencapai Rp2,25 triliun, meningkat sebesar 22,2% dari Rp1,84 triliun pada tahun 2023.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper