Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi berpeluang rebound pada hari ini, Rabu (19/3/2025), menjelang pengumuman suku bunga dalam RDG Bank Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun 248,56 poin atau 3,84% ke level 6.223,39 pada Selasa (18/3/2025). IHSG bergerak di rentang 6.011,84-6.465,22. Di level tersebut, IHSG anjlok 13,68% year-to-date.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan pembekuan perdagangan bursa sementara atau trading halt pada Selasa (18/3/2025) pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) setelah IHSG turun 5%. Perdagangan saham dilanjutkan 30 menit setelahnya.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan penurunan IHSG kemarin disertai dengan net sell asing sekitar Rp2,57 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, BBRI, BBNI dan ADRO.
“IHSG hari ini berpotensi rebound dengan rentang support 6.070-6.150 dan resistance 6.300-6.320,” ungkapnya dalam riset, Rabu (19/3/2025).
Trading idea BNI Sekuritas pada hari ini ialah saham BBCA, BBNI, TPIA, SCMA, ASII, dan JPFA.
Terpisah, Tim Analis MNC Sekuritas menyampaikan bahwa IHSG terkoreksi agresif 3,84% ke 6.223 pada perdagangan kemarin dan disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual.
“Dengan tertembusnya 6.246 sebagai support-nya, maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave A, sehingga waspadai akan IHSG yang masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 5.879-5.975,” tuturnya.
Pada hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 5.995 dan 5.938 dengan resistance 6.332 dan 6.445.
MNC Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham BMRI, INDF, MAPI, BREN pada perdagangan hari ini.
Pasar saham di dalam negeri sedang menunggu hasil rapat kebijakan moneter, baik di dalam negeri maupun di AS. Bank Indonesia dan The Fed akan menyelenggarakannya pada hari yang sama yaitu 18 dan 19 Maret 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.