Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan Melemah 1,81%, Market Cap Menguap Jadi Rp11.235 Triliun

BEI mencatat IHSG sepekan melemah 1,81% menjadi level 6.515,631, dan market cap di Bursa Efek Indonesia berkurang menjadi Rp11.235 triliun.
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 1,81% ke level 6.515,631 pada periode sepekan terakhir 10-14 Maret 2025. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar Bursa atau market cap tercatat menyusut 1,87% menjadi Rp11.235 triliun dari Rp11.450 triliun pada pekan sebelumnya.

P.H Sekretaris Perusahaan BEI Eko Susanto mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 1,81% ke posisi 6.515,631 dari 6.636,000 pada pekan lalu.

Lalu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini ikut berkurang sebesar 12,94% menjadi 17,31 miliar lembar saham dari 19,88 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

"Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 1,48%, menjadi 1,09 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu," katanya, Jumat (14/3/2025).

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa atau RNTH pada pekan ini juga turun sebesar 28,43% sehingga menjadi Rp9,40 triliun dari Rp13,14 triliun pada pekan sebelumnya. 

Kemudian, investor asing pada Jumat (14/3/2025) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,77 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp26,04 triliun.

Selain itu, dia menjelaskan bahwa total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2025 adalah 23 emisi dari 16 emiten senilai Rp27,92 triliun. 

Lalu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 602 emisi dengan outstanding sebesar Rp483,20 triliun dan US$105,75 juta yang diterbitkan oleh 134 emiten. 

Kemudian, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.190,33 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,41 triliun. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper