Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Low Tuck Kwong BYAN Produksi 56,9 Juta Ton Batu Bara 2024

PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik Low Tuck Kwong melaporkan produksi batu bara sebesar 56,9 juta ton sepanjang tahun 2024.
Ilustrasi tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers
Ilustrasi tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melaporkan produksi batu bara sebesar 56,9 juta ton sepanjang tahun 2024.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BYAN menyampaikan secara tahunan, produksi batu bara perseroan naik dari tahun 2023 sebesar 49,7 juta ton, menjadi 56,9 juta ton pada 2024. Produksi batu bara ini meningkat 14,48% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sementara itu, volume penjualan batu bara BYAN pada 2024 mencapai 56,2 juta ton. Penjualan batu bara ini juga meningkat dari tahun 2023 yang sebesar 47,2 juta ton. Volume penjualan batu bara BYAN naik 19% secara tahunan.

Secara geografis, penjualan batu bara BYAN paling banyak dilakukan ke Filipina, yakni sebesar 27%, kemudian di Indonesia sebanyak 23%, China sebesar 20% dari total penjualan, dan India sebesar 8% dari total penjualan.

Lalu penjualan ke Malaysia sebesar 7% dari total penjualan, Vietnam sebesar 5%, dan ke wilayah lainnya sebesar 10% dari total penjualan.

Meski meningkat, harga jual rata-rata (average selling price/ASP) tahunan batu bara BYAN tercatat turun. ASP BYAN turun dari US$75,8 per ton pada 2023, menjadi US$61,3 per ton pada 2024.

Sebelumnya, Manajemen BYAN menjelaskan tahun ini akan membidik produksi sebanyak 69-72 juta ton batu bara. Produksi ini naik dari target tahun 2024 yang sebesar 55 juta sampai 57 juta ton batu bara.

Manajemen Bayan Resources dalam keterangannya menuturkan volume produksi batu bara pada 2025 diperkirakan meningkat antara 20% hingga 25%, karena ekspansi yang berlanjut di konsesi Tabang.

Sementara itu, volume penjualan batu bara BYAN diperkirakan berada dalam kisaran 70 juta ton hingga 72 juta ton untuk 2025.

Harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) diperkirakan berada dalam kisaran US$58 hingga US$60 per ton berdasarkan harga acuan tolak ukur Newcastle, yang rata-rata sebesar US$125 ton dan untuk ICI4 rata-rata sebesar US$55 per ton untuk 2025.

Dengan volume produksi, penjualan, dan proyeksi harga tersebut, BYAN memperkirakan pendapatan pada tahun 2025 akan mencapai US$4,1 miliar hingga US$4,4 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper