Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Cabut Izin Produksi Chevron di Venezuela, Harga Minyak Global Rebound

Harga minyak dunia menguat menyusul kekhawatiran jumlah pasokan setelah Presiden AS Donald Trump mencabut izin produksi Chevron di Venezuela.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari pada Kamis (27/2/2025) seiring dengan kekhawatiran jumlah pasokan menyusul langkah Presiden AS Donald Trump yang mencabut izin Chevron untuk beroperasi di Venezuela.

Berdasarkan data Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen atau 0,33% menjadi US$72,77 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 18 sen atau 0,26% menjadi US$68,80 per barel.

Sehari sebelumnya, kontrak tersebut berada pada level terendah sejak 10 Desember karena peningkatan mengejutkan dalam persediaan bahan bakar AS yang mengisyaratkan melemahnya permintaan dan harapan akan potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina. Kedua harga minyak acuan tersebut telah kehilangan sekitar 5% sepanjang bulan ini.

Trump pada mengatakan dia membatalkan izin yang diberikan kepada Chevron untuk beroperasi di Venezuela oleh pendahulunya Joe Biden lebih dari dua tahun lalu.

Chevron mengekspor sekitar 240.000 barel minyak mentah per hari dari operasinya di Venezuela, atau lebih dari seperempat produksi minyak negara tersebut. Berakhirnya izin ini berarti Chevron tidak dapat lagi mengekspor minyak mentah Venezuela.

Presiden NS Trading Hiroyuki Kikukawa mengatakan berita Venezuela memicu kelonggaran setelah aksi jual baru-baru ini di tengah perundingan gencatan senjata Rusia-Ukraina.

“Potensi pembelian dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS juga mendukung pasar karena WTI diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari dua bulan,” katanya.

Pekan lalu, Trump mengatakan pemerintahannya akan segera mengisi SPR. Dia mengkritik Biden karena memanfaatkan SPR untuk menurunkan harga bensin.

Pelaku pasar tetap fokus pada perundingan perdamaian Rusia-Ukraina yang diusung Trump. Trump mengatakan Volodymyr Zelenskiy akan mengunjungi Washington pada Jumat untuk menandatangani perjanjian mengenai mineral tanah jarang.

Stok minyak mentah AS turun secara tak terduga pada minggu lalu karena aktivitas penyulingan meningkat, sementara persediaan bensin dan sulingan membukukan kenaikan yang mengejutkan, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan pada hari Rabu.

“Karena ini adalah periode musiman di luar jam sibuk, dengan peralihan permintaan dari minyak tanah ke bensin, aksi jual yang didorong oleh meningkatnya persediaan produk kemungkinan akan berakhir,” kata Kikukawa.

Secara terpisah, Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan bahwa tujuan ganda pemerintah AS yaitu dominasi komoditas dan keterjangkauan memperkuat baseline Brent pada kisaran US$70 - US$85, kisaran yang kondusif bagi pertumbuhan pasokan AS yang kuat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper