Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Turun Terus, Telkom (TLKM) Beri Sinyal Buyback?

Telkom Indonesia (TLKM) menyampaikan aksi korporasi seperti buyback atau pembelian kembali saham akan diumumkan pada saatnya.
Karyawati beraktivitas di dekat logo Telkom di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/1/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan
Karyawati beraktivitas di dekat logo Telkom di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/1/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) tercatat terus melemah, bahkan sempat menyentuh level terendah sejak tahun 2021. Lalu, apakah emiten telekomunikasi pelat merah itu berminat untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham?

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan rencana pembelian kembali saham Telkom akan diumumkan perseroan pada saatnya.

"Nanti [buyback] diumumkan pada saatnya," kata Ririek, di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Adapun, saham TLKM terpantau sempat melemah hingga menyentuh level Rp2.320 per saham. Level tersebut merupakan level saham TLKM terendah selama lima tahun ke belakang. 

Berdasarkan data RTI Infokom, saham TLKM tercatat telah melemah 1,11% sejak awal tahun hingga hari ini atau secara year to date. Sementara itu, dalam rentang waktu satu tahun, saham TLKM melemah 32,83%.

Adapun sejak awal tahun, saham TLKM diperdagangkan pada rentang Rp2.300 hingga Rp2.770 per saham. 

Di sisi lain, saham TLKM tercatat naik 1,13% ke level Rp2.680 per saham pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (18/2/2025). Saham TLKM tercatat telah menguat 15,52% selama sepekan terakhir. 

Melansir Terminal Bloomberg, sebanyak 34 analis tercatat memberikan rekomendasi beli terhadap saham TLKM, dan lima analis lainnya memberikan rekomendasi tahan untuk TLKM. 

Analis CGS International Sekuritas Bob Setiadi dan Rut Yesika Simak dalam risetnya mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham TLKM karena menawarkan yield dividen yang menarik sebesar 7,3%-7,6% pada 2025-2026. 

CGS International Sekuritas menuturkan pihaknya menunggu kinerja tahun 2024 pada pertengahan Maret 2025. Risiko bagi saham TLKM menurut CGS International datang dari potensi membanjirnya pasokan kartu SIM dari para pesaing dan biaya spektrum yang lebih tinggi dari perkiraan. 

Sementara itu, katalis datang dari kenaikan harga yang berkelanjutan dalam paket seluler, keberhasilan implementasi sistem satu tagihan, dan program pengurangan biaya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper