Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Sentimen Tarif Trump, Harga Minyak Global Menguat

Pergerakan harga minyak global dipengaruhi kesadaran pasar bahwa kebijakan tarif impor Trump masih bergulir, sehingga tidak reaktif terhadap perkembangannya.
Pompa angguk atau pump unit yang beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama
Pompa angguk atau pump unit yang beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak dunia naik tipis di tengah sikap investor yang mempertimbangkan ancaman tarif terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada semua impor baja dan aluminium, yang dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.

Mengutip Reuters pada Senin (10/2/2025) harga minyak mentah jenis Brent naik 40 sen, atau 0,5%, menjadi aUs$75,06 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada US$71,38 per barel, naik 38 sen, atau 0,5%. 

Pasar membukukan penurunan mingguan ketiga berturut-turut minggu lalu karena kekhawatiran tentang perang dagang global.

Trump mengatakan dia akan mengumumkan tarif 25% pada Senin untuk semua impor baja dan aluminium ke AS dalam eskalasi besar lainnya dari perombakan kebijakan perdagangannya.

Seminggu yang lalu, Trump mengumumkan tarif untuk Kanada, Meksiko, dan China, tetapi menangguhkan tarif untuk negara-negara tetangganya pada hari berikutnya.

Mengingat kemunduran sementara Trump pekan lalu, investor tampaknya mengabaikan ancaman tarif baja dan aluminium untuk saat ini, kata Tony Sycamore, analis IG yang berbasis di Sydney.

"Pasar telah menyadari bahwa berita utama tentang tarif kemungkinan akan terus berlanjut dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," katanya.

Dia juga menambahkan ada kemungkinan yang sama bahwa tarif tersebut dapat dikurangi atau bahkan ditingkatkan pada suatu saat dalam waktu dekat.

"Jadi mungkin investor sampai pada kesimpulan bahwa bereaksi negatif terhadap setiap berita utama bukanlah tindakan terbaik," katanya.

Tarif balasan China terhadap beberapa ekspor AS akan mulai berlaku pada hari Senin, tanpa ada tanda-tanda kemajuan antara Beijing dan Washington.

Pedagang minyak dan gas tengah mencari keringanan dari Beijing untuk impor minyak mentah dan gas alam cair AS.

Trump mengatakan bahwa AS tengah membuat kemajuan dengan Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina. Tetapi, dia menolak memberikan rincian tentang komunikasi apa pun yang dilakukannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sanksi yang dijatuhkan pada perdagangan minyak Rusia pada tanggal 10 Januari mengganggu pasokan Moskow ke klien utamanya, China dan India.

Washington juga meningkatkan tekanan terhadap Iran minggu lalu, dengan Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi baru terhadap beberapa individu dan kapal tanker yang membantu mengirimkan jutaan barel minyak mentah Iran per tahun ke China.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper