Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajemen Rukun Raharja Bicara Soal Volatilitas Saham RAJA & RATU

Manajemen menilai pergerakan saham RAJA & RATU belakangan murni dinamika pasar.
Jajaran direksi dan komisaris PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) memperhatikan papan perdagangan saham usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/1/2025)./BEI
Jajaran direksi dan komisaris PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) memperhatikan papan perdagangan saham usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/1/2025)./BEI

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) buka suara soal pergerakan harga saham perseroan dan anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) yang belakangan sempat bergerak volatil.

Direktur PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) Sumantri Suwarno menilai pergerakan saham RAJA & RATU belakangan murni dinamika pasar, lepas dari kendali perseroan. 

“Pergerakan harga saham murni dinamika pasar dan tentu manajemen tidak dalam posisi bisa mengontrolnya,” kata Sumantri saat dihubungi, Senin, (10/2/2025). 

Seperti diketahui, saham RAJA sepekan terakhir terkoreksi 13,07% atau susun 520 poin ke level Rp3.460 per saham. Kendati demikian, emiten yang dikendalikan Happy Hapsoro itu naik tipis 0,29% atau menguat 10 poin pada perdagangan hari ini. 

Sementara itu, saham RATU turut mencatatkan koreksi cukup dalam sebesar 10,69% atau 925 poin selama 1 pekan terakhir. Pada akhir perdagangan Senin (10/2/2025), saham RATU rebound 2,32% atau 175 poin ke level Rp7.725 per saham. 

Sumantri mengatakan pihaknya berupaya untuk menjaga keberlanjutan bisnis perseroan di masa mendatang menyusul ekspektasi investor yang tinggi pada dua emiten afiliasi Hapsoro tersebut. 

“Manajemen selalu menjalankan operasional perusahaan secara hati-hati dan memperhatikan keberlanjutan bisnis,” kata Sumantri. 

Seperti diberitakan sebelumnya, saham RAJA sempat terjun 19,60% atau melemah 780 poin pada perdangangan 7 November 2025 ke level Rp3.200 per saham. Sementara itu, saham RATU sempat menyentuh level Rp6.150 pada 10 Februari 2025. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper