Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Indonesia diperkirakan masih akan tetap positif, saat pertumbuhan ekonomi RI pada 2024 mencapai 5,03% secara tahunan atau year on year (YoY).
Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey mengatakan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang masih di kisaran 5%, akan tetap positif bagi pasar saham RI.
"Tetap positif bagi pasar saham terutama sektor yang bergantung atau bergerak pada konsumsi domestik dan investasi. Sementara itu, industri berbasis ekspor masih tertekan," katanya, Rabu (5/2/2025).
Dia mengatakan bahwa sektor konsumsi memiliki potensi keuntungan akibat pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang meningkat secara kumulatif menjadi sebesar 4,94%, juga dibantu dengan adanya program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Saham yang patut dicermati adalah ICBP, MYOR dan untuk ritel dapat dicermati ERAA hingga ACES menjelang Lebaran 2025," ujarnya.
Selanjutnya, dia melihat bahwa sektor infrastruktur akan terdampak, karena penghematan anggaran infrastruktur yang signifikan dari pemerintah untuk mendongkrak anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, dia juga menjelaskan bahwa sektor perbankan dan keuangan dapat menjadi sektor yang defensif atau stabil, karena mendukung permintaan kredit masyarakat maupun korporasi.
Kemudian, menurutnya sektor komoditas juga patut diperhatikan, lantaran berpotensi tertekan khususnya yang berbasis ekspor, karena pelemahan permintaan global. Lalu, untuk sektor otomotif menurutnya akan tetap netral.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia 2024 tumbuh sebesar 5,03%, mengalami penurunan dibandingkan 2023 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,05%.
BPS juga melaporkan realisasi konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98% secara tahunan pada kuartal IV/2024 dan tumbuh sebesar 4,94% secara kumulatif.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan pada dasarnya konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB) dengan distribusi sebesar 53,71% (YoY) pada kuartal IV/2024.
Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia pada 2024 sebesar US$4.960,33 per tahun atau Rp78,62 juta, naik apabila dibandingkan PDB per kapita 2023 yang sebesar US$4.919,7 per tahun atau Rp75 juta.
Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada 2024 tumbuh lebih baik. PMTB tumbuh dari 4,4% pada 2023, menjadi 4,61% pada 2024.