Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi Baru karena Perang Dagang AS-China

Harga emas di pasar spot menyentuh rekor tertinggi baru di tengah aksi retaliasi China atas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas melonjak menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa baru pada Selasa pagi (4/2/2025) waktu New York setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan tarif 10% terhadap China.

Harga emas naik hingga 1% menjadi US$2.844,35 per ons, melampaui rekor sebelumnya yang dicapai pada Senin (3/2/2025). Kenaikan ini terjadi di tengah pelemahan dolar AS merespons penerapan tarif balasan dari China.

Adapun kebijakan tarif balasan China menyasar sejumlah perusahaan Amerika dan beberapa produk asal Negeri Paman Sam. Langkah retaliasi pemerintahan Xi Jinping dinilai dirancang untuk menghindari eskalasi lebih lanjut antara dua ekonomi terbesar dunia.

Ketidakpastian mengenai situasi ke depan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset penyimpan nilai. Harga komoditas ini bakal dipengaruhi oleh pergerakan dolar ke depan, karena dolar yang lebih kuat bakal membuat emas menjadi lebih mahal bagi banyak pembeli.

"Keputusan tarif Trump yang tidak menentu semakin memicu ketidakpastian, yang menguntungkan emas sebagai aset safe haven," kata Carsten Fritsch, analis di Commerzbank sebagaimana dilaporkan Bloomberg.

Ketahanan ekonomi kedua negara, serta dampaknya terhadap kebijakan moneter, menjadi pertanyaan utama dalam perkembangan perang dagang ini.

Federal Reserve atau The Fed, yang bulan lalu memutuskan menghentikan pemotongan suku bunga, cenderung menunggu arah kebijakan pemerintahan Donald Trump sebelum mengambil langkah lebih jauh.

Adapun harga emas spot naik 0,8% menjadi $2.837,54 per ons pada pukul 10:39 Selasa pagi di New York.

Sementara itu, indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,7% setelah naik 1,1% dalam enam sesi sebelumnya. Harga perak dan platinum juga menguat, sementara paladium melemah.

Ketakutan akan perang dagang telah mengguncang pasar logam mulia bahkan sebelum Trump menerapkan tarif terhadap China. Harga emas dan perak di AS telah melonjak di atas tolok ukur internasional dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini lantas mendorong para pedagang untuk mengimpor logam dalam jumlah besar ke AS sebelum tarif diberlakukan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper