Bisnis.com, JAKARTA — Levoca Enterprise Ltd melepas 5,19 miliar saham biasa di PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR). Penjualan saham itu dirampungkan pada 24 Januari 2025.
Lewat penjualan saham itu, persentase hak suara Levoca Enterprise di BNBR menjadi 26,2% atau ekuivalen dengan 45,44 miliar saham.
Sebelumnya, Levoca memiliki 50,64 miliar saham BNBR dengan persentase hak suara sebesar 29,2%.
“Perseroan tidak mengetahui harga transaksi,” kata Corporate Secretary Christofer Alexander Uktolseja lewat keterbukaan informasi, Senin (3/2/2025).
Pun, Christofer menambahkan, perseroannya tidak mengetahui alasan penjualan saham yang dimiliki Levoca. Hanya saja, dia mengatakan, Levoca bukan pengendali perusahaan.
Sebelumnya, BNBR memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan konversi sebagian utang perseroan kepada krediturnya lewat jalan private placement. Liabilitas atau utang BNBR pun diproyeksikan susut seiring dengan aksi korporasi tersebut.
Baca Juga
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BNBR pada Kamis (28/11/2024), telah menyetujui aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement sebanyak 13,35 miliar saham biasa Seri E.
Jumlah saham dalam aksi private placement setara dengan 7,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Adapun, harga pelaksanaan private placement yakni Rp64 per saham.
Private placement sendiri dilakukan untuk mengonversi utang perseroan kepada Eurofa Capital Investment Inc (Eurofa) dan Silvery Moon Investment Ltd (SMIL), dengan nilai maksimal sebesar Rp855 miliar.
“Konversi utang menjadi saham baru ini akan memperbaiki posisi keuangan perseroan. Sehingga perseroan akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan berkurang, dan arus kas lebih kuat,” kata Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan tertulis pada Kamis (28/11/2024).
Secara rinci, utang BNBR kepada Eurofa senilai US$50 juta atau senilai Rp750 miliar, akan dikonversi menjadi saham baru sebanyak 11,71 miliar lembar.
Adapun, utang BNBR kepada SMIL disepakati untuk dikonversi menjadi saham baru dengan nilai Rp105 miliar atau sebanyak maksimal 1,64 miliar lembar melalui skema private placement.
Nilai tersebut merupakan sisa dari awal utang BNBR kepada SMIL sebesar Rp465,11 miliar yang telah diselesaikan BNBR senilai Rp360,10 miliar sampai dengan tanggal jatuh tempo 30 September 2024.