Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Molor Sejak 2023, Ini Nasib Merger Bank MNC-Nobu Milik Hary Tanoe & James Riady

Merger Bank MNC (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo dan Bank Nobu milik James Riady sempat ditargetkan rampung Agustus 2023.
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).

Bisnis.com, JAKARTA – Merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik James Riady yang sempat ditargetkan rampung Agustus 2023 sampai saat ini tak kunjung mendapatkan kejelasan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Edina Rae mengatakan pada dasarnya, apabila terdapat pengajuan permohonan konsolidasi seperti merger oleh suatu bank kepada OJK, evaluasi akan segera dilakukan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi, khusus kasus merger Bank Nobu dan Bank MNC, sejauh ini belum ada perkembangan.

"Rencana merger antar bank merupakan hasil kesepakatan dan berada dalam kewenangan para pemegang saham masing-masing bank," kata Dian dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).

Namun demikian, menurutnya OJK senantiasa mendorong pelaksanaan aksi korporasi apabila langkah tersebut dapat mendukung konsolidasi industri perbankan secara keseluruhan. 

"Proses ini [merger] diharapkan melahirkan perbankan yang lebih kuat, efisien, dan kompetitif, serta mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian nasional," ujar Dian.

Dia juga mengatakan upaya penguatan industri perbankan melalui konsolidasi seperti merger terus dilakukan dengan memperhatikan kesiapan masing-masing bank serta dinamika pasar global dan domestik.

Adapun, pada akhir tahun lalu, Dian sempat menyebutkan bahwa meskipun perkembangan merger Bank Nobu dan Bank MNC terus molor, belum ada potensi merger menjadi batal.

“Belum ada potensi pembatalan merger kedua bank tersebut dan OJK tidak memberikan batas waktu bagi Bank MNC dan Bank Nobu untuk melakukan merger secara sukarela,” ujar Dian.

OJK memang tidak ingin menggunakan paksaan merger. Di sisi lain, kedua bank pun dipandang memiliki karakteristik bisnis yang berbeda. Alhasil, Dian menjelaskan perlu adanya langkah hati-hati dalam menggabungkan kedua bank agar dapat menghasilkan sinergi bisnis yang berkelanjutan.

Langkah merger kedua bank ini telah berhembus sejak awal 2023. Pada Agustus 2023, aksi merger kedua bank ditarget rampung.

Progres merger Bank Nobu dan Bank MNC sempat mengemuka setelah kedua belah pihak menjalankan transaksi cross ownership pada tahun lalu. Namun, sampai saat ini, progres merger Bank Nobu dan Bank MNC belum tampak benderang.

Berdasarkan data kepemilikan saham Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), tercagat transaksi antara MNC Group dan Lippo Group di masing-masing emiten bank.   

Di Bank Nobu tercatat transaksi masuknya entitas MNC Group, yakni PT MNC Land Tbk. (KPIG) yang menjadi pemegang saham dengan porsi 10% atau mengenggam sebanyak 747,84 juta saham NOBU.

Di sisi lain, PT Prima Cakrawala Sentosa, entitas usaha milik Grup Lippo mengurangi porsi saham di NOBU dari 20,66% menjadi 10,66%. Sedangkan Bank MNC, Prima Cakrawala Sentosa masuk dengan kepemilikan saham sebesar 10% atau sebesar 4,44 miliar saham. Sementara porsi MNC Land di Bank MNC susut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper