Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT Hero Global Investment Tbk. (HGII) Hugo Feber Parluhutan Silalahi memperkirakan laba bersih tahun buku 2024 perseroan mencapai sekitar Rp30 miliar.
Hugo menuturkan perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen sesuai yang tertuang dalam prospektus saat penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Kendati demikian, laporan keuangan perseroan sampai akhir 2024 masih dalam audit.
“Perkiraan sekitar Rp30 miliar net profit, revenue mungkin sekitar Rp90 miliar,” kata Hugo saat ditemui selepas penandatanganan jual beli saham dengan Yonden di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Hugo menuturkan pertumbuhan laba bersih tahun buku 2024 itu mencapai 30% dibandingkan dengan torehan sepanjang 2023. Kendati demikian, dia menambahkan, kinerja pendapatan cenderung stabil secara tahunan pada periode 2024.
Ihwal pembagian dividen, Hugo mengatakan keputusan itu mesti dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS lebih dahulu. Hanya saja, dia memastikan, perseroan berkomitmen pada dividend payout ratio di kisaran 30% sesuai prospektus.
“Seperti yang kita sampaikan di prospektus, dividen kami itu 30% dari laba bersih yang diperoleh,” katanya.
Di sisi lain, manajemen HGII menargetkan pendapatan dan laba bersih untuk tahun buku 2025 dapat menembus angka Rp95 miliar dan Rp35 miliar.
Saat ini, HGII memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW, dan PLTM Parmonangan-2 kapasitas 10 MW yang berlokasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
PLTM Parmonangan-1 dikelola anak perusahaan HGII, PT Seluma Clean Energy (SCE) dan PLTM Parmonangan-2 dikelola anak perusahaan HGII, PT Bina Godang Energi (BGE).
Pembangkit energi terbarukan ini dioperasikan melalui perjanjian jual beli listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
HGII juga turut berinvestasi dengan saham minoritas melalui PT Pelita Prima Energi Semesta (PPES) pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu kapasitas 3 MW yang dikelola PT Pasadena Biofuels Mandiri berlokasi di Provinsi Riau.
Adapun, Hugo memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan dapat naik 3 kali lipat setelah sejumlah proyek ekspansi rampung.
Proyek ekspansi itu di antaranya pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) berkapasitas 10 MW yang keduanya berlokasi di Sumatra Utara.
Manajemen HGII menerangkan PLTA 25 MW diestimasi mulai kontruksi pada tahun ini, sedangkan PLTM 10 MW diestimasi mulai konstruksi pada 2026. Kedua pembangkit hidro tersebut ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada 2028.