Bisnis.com, JAKARTA — Indeks saham paling likuid LQ45 terpantau menghijau usai Bursa Efek Indonesia (BEI )mengumumkan hasil penyesuaian ulang atau rebalancing hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (23/1/2025), indeks LQ45 terpantau menguat 0,51% menjadi 850,49 hingga pukul 14:31 WIB. Sejak awal tahun, indeks tumbuh 2,91%.
Penguatan indeks LQ45 hari ini didorong oleh saham PGAS yang naik 2,52%, saham GOTO naik 2,52%, dan saham SMGR tumbuh 2,37%.
Sementara itu, saham penghuni baru indeks LQ45 juga kompak menghijau di perdagangan hari ini. Saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) terpantau menguat 2,08% menjadi Rp980 pada pukul 14:15 WIB. Selanjutnya saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) terpantau tidak bergerak di level Rp1.905 walau sempat menyentuh level tertinggi Rp1.920. Sementara saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) naik 2,19% menjadi Rp935.
Adapun, saham CTRA, JPFA, dan MAPA akan menjadi konstituen baru indeks LQ45 yang baru, berlaku mulai 3 Februari 2025 hingga 30 April 2025.
Kocok ulang konstituen saham paling likuid ini belakangan menjadi krusial di tengah kinerja indeks sepanjang 2024 yang relatif minus terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG. Seperti diketahui, indeks LQ45 berada di bawah capaian atau underperform terhadap IHSG yang juga terkoreksi 2,65% sepanjang 2024 ke level 7.079.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar turut menyoroti peforma indeks LQ45 yang minus 15,6% sepanjang tahun 2024.
Mahendra menuturkan peforma minus indeks saham pilihan itu menunjukkan volatilitas yang tinggi dari pasar saham global sepanjang tahun lalu.
“Indeks LQ45 biasanya menjadi rujukan investasi fund manager global dan domestik justru melemah 15,6%,” kata Mahendra dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, lima saham yang menjadi penekan utama LQ45 pada 2024 ialah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang merosot 22,42%, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) -27,38%, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) -12,63%, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) -39,96%, dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang turun 17,65%.
Mahendra menggarisbawahi, perlu penguatan ekosistem pasar modal domestik untuk menjaga kinerja indeks saat ini.
“Untuk merealisasikan ruang dan potensi pertumbuhan pasar modal yang masih sangat besar diperlukan penguatan ekosistem pasar modal kita,” tuturnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.