Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikabarkan Bakal IPO, Bos Superbank Buka Suara

Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan buka suara soal kabar IPO perusahaan yang dinahkodainya.
Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan (kiri) bersama Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto (kanan) dalam Media Visit ke kantor Bisnis Indonesia, Kamis (11/7/2024)/Bisnis-Eusobio Chrysnamurti,
Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan (kiri) bersama Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto (kanan) dalam Media Visit ke kantor Bisnis Indonesia, Kamis (11/7/2024)/Bisnis-Eusobio Chrysnamurti,

Bisnis.com, JAKARTA— PT Super Bank Indonesia (Superbank), bank digital hasil kerja sama antara Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), tengah menjadi sorotan terkait kabar rencana Initial Public Offering (IPO).

Menanggapi hal ini, Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, tidak menampik ataupun membenarkan kabar tersebut. Dia menegaskan bahwa saat ini fokus utama perusahaan adalah memperkuat ekosistem digital dan pendalaman layanan kepada nasabah.

“Kami masih prioritaskan. Kami baru luncurkan Superbank tuh tahun lalu. Kami baru saja umumkan kan temporis tiap beberapa bulan, kolaborasi dengan Grab, kolaborasi dengan OVO, dan integrasinya kami ke ekosistem. Kami sudah mendapatkan 2 juta nasabah dalam beberapa bulan sejak launching,” kata Tigor ditemui disela acara CEO Forum 2025 yang digelar Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) di Jakarta, pada Rabu (22/1/2025).

Menurut Tigor, pencapaian tersebut menjadi motivasi untuk terus mengembangkan produk dan layanan Superbank. Tahun 2025, Superbank akan berfokus pada pendalaman produk, nasabah, dan integrasi dalam ekosistem digital yang telah terbangun.

“Jadi kami konsentrasinya sekarang bagaimana kami memfokuskan terus mengembangkan produk-produk kami, nasabah, pendalaman produk, pendalaman integrasi itu berjalan. Itu fokus kami sih tahun 2025,” jelas Tigor.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengungkap belum ada bank digital yang mengajukan IPO atau meminta izin untuk melakukannya. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa kemungkinan bank digital masih dalam tahap persiapan.

“Ya, sebetulnya bisa dikatakan belum [untuk bank digital]. BPR juga belum. Mungkin mereka masih juga sedang melakukan persiapan,” kata Dian ditemui disela acara CEO Forum 2025 yang digelar Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) di Jakarta, pada Rabu (22/1/2025).

Dia menyebut bahwa banyak pihak yang menantikan bank digital melantai di bursa, tetapi OJK ingin memastikan proses IPO dilakukan oleh institusi yang benar-benar kredibel dan terpercaya. “Sehingga bisa betul-betul bisa memberikan keuntungan kepada investor, kira-kira begitu,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Superbank dikabarkan berencana melaksanakan IPO pada tahun ini. Langkah tersebut diperkirakan akan memberikan dorongan positif bagi sektor saham bank digital yang tengah aktif melakukan aksi korporasi.

Mengutip Bloomberg, sumber yang mengetahui rencana ini menyebutkan bahwa Superbank sedang mempertimbangkan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan target penggalangan dana sebesar US$200 juta hingga US$300 juta, atau sekitar Rp3,25 triliun hingga Rp4,88 triliun (mengacu pada kurs Rp16.270 per dolar AS).

Superbank juga dilaporkan mengincar valuasi antara US$1,5 miliar hingga US$2 miliar melalui IPO ini. Meski begitu, rencana tersebut masih berada pada tahap awal dan belum ada keputusan final. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper