Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (21/1/2025), didorong oleh kenaikan saham-saham big caps.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 36 poin atau 0,5% ke level 7.206,44. IHSG bermanuver di rentang 7.171 hingga 7.218.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 0,22% atau 16,08 poin menuju 7.170,74 pada Senin (20/1/2025). IHSG bergerak di rentang 7.154,66 hingga 7.201,61. Tercatat, sebanyak 336 saham menguat, 296 saham menurun, dan 323 saham stagnan, serta kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.468 triliun.
Penguatan IHSG didorong oleh apresiasi harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang naik 1,67% ke level Rp6.100, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,19% ke level Rp4.270, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 0,65% ke level Rp4.650, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 1,15% ke level Rp2.640 per saham.
Selain itu, saham PT Remala Abadi Tbk. (DATA) masih melaju kencang dengan kenaikan 24,9% ke posisi Rp1.530. Demikian pula dengan saham PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) yang melonjak 14,53% ke level Rp268 dan saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) yang terapresiasi 4,57% ke level Rp1.030 per saham.
Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. BBCA turun tipis 0,26% ke level Rp9.600 per saham.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan bahwa IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan bearish candle disertai volume untuk menguji resistance garis MA50. Dia memprediksi IHSG pada hari ini di rentang 7.100-7.300.
Menurutnya, selama di atas garis MA20 maka IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout garis MA50 untuk menguji resistance garis MA200. Namun apabila kembali breakdown garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melemah dan menguji support garis MA5.
Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa kondisi IHSG yang telah memasuki strong resistance 7150-7200 dan Stochastic RSI yang mendekati overbought area menjadikan IHSG relatif rawan profit taking atau pullback pada Selasa (21/1/2025).
"IHSG rawan pullback ke kisaran 7.130-7.150 pada Selasa (21/1/2025)," katanya dalam riset harian, dikutip Selasa (21/1/2025).
Dia mengatakan bahwa pidato inagurasi Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47, berpotensi memicu spekulasi terhadap arah kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia.
Pasalnya, bergabungnya Indonesia ke BRICS dan wacana pembentukan mata uang sendiri di antara negara anggota BRICS sempat mengusik Trump. Trump sempat mengancam akan menaikan tarif kepada negara anggota BRICS apabila berupaya melemahkan dolar AS.
Adapun dalam pidato Trump, sinyal-sinyal mengenai pengenaan tarif yang lebih besar bagi produk dari negara lain yang berpotensi memicu perang dagang kembali disinggung.
Selain itu, Trump juga menyampaikan visi untuk menekan harga komoditas energi melalui peningkatan volume produksi domestik.
Kemudian, mayoritas indeks di Eropa menguat pada perdagangan Senin (20/1/2025). Penguatan ini dipicu oleh kabar bahwa Donald Trump belum akan menerapkan kebijakan tarif baru, khususnya untuk negara mitra di hari-hari awal kepemimpinannya. Kabar tersebut memicu penguatan nilai tukar Euro dan Poundsterling terhadap dolar AS kemarin.
Terkait pidato inagurasi Donald Trump, harga komoditas, khususnya minyak melemah lebih dari 1% pada Senin (20/1/2025).
Lalu, harga minyak Brent melemah 1.16% ke US$79.84 per barel, sementara harga minyak mentah melemah 1.27% ke US$76.89 per barel pada Senin (20/1/2025). Selajutnya, harga gas alam melemah sampai dengan 2.99% ke US$3.83 per mmbtu.
Adapun, yield US Treasury tenor 10 tahun ditutup relatif flat menguat 0.017% pada level 4,623%, Senin (20/1/2025).
Lalu untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas meliputi MDKA, AKRA, SMGR, PNLF, dan JPFA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.