Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelar RUPSLB Hari Ini, Vale Indonesia (INCO) Usul Retno Marsudi Jadi Komisaris

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) melaksanakan RUPSLB pada hari ini dengan agenda pengangkatan mantan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai komisaris.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2024). ANTARAFOTO
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2024). ANTARAFOTO

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini, Selasa (14/1/2025) dengan agenda pengangkatan mantan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai komisaris perseroan. 

Agenda rupslb perubahan susunan anggota Dewan Komisaris INCO itu dilaksanakan sejalan dengan usulan pemberhentian dengan hormat Raden Sukhyar dari jabatan Komisaris Independen Vale Indonesia.

Untuk itu, INCO mengusulkan pengangkatan Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai Komisaris Independen perseroan untuk menggantikan posisi Raden Sukhyar. 

Apabila mendapat lampu hijau dari RUPSLB, Retno L.P. Marsudi bakal efektif menjabat sebagai Komisaris Independen INCO sejak penutupan RUPSLB hingga penutupan RUPS Tahunan Vale Indonesia pada 2027. 

Berdasarkan catatan biografinya, Retno Marsudi saat ini berusia 62 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Hukum Uni Eropa Haagse Hogeschool Den Haag, dan Ilmu Hak Asasi manusia Universitas Oslo. 

Retno menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI periode 2014—2024 di era Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda 2012-2014, Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri 2008—2012, serta Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia 2005—2008. 

Pada perkembangan lain, PT Vale Indonesia (INCO) memegang 30% saham proyek patungan smelter High-Pressure Acid Leaching (HPAL) yang belakangan berkongsi dengan GEM CO., Ltd.

Adapun, GEM CO., Ltd memegang 25% saham pada proyek patungan HPAL yang berlokasi di Sulawesi Tengah itu. Rencanannya, smelter dengan nilai investasi mencapai US$1,4 miliar atau sekitar Rp22,77 triliun (asumsi kurs Rp16.265 per dolar AS) itu bakal commisioning pada 2028.

Di sisi lain, INCO tengah mengincar pinjaman sebesarar US$1,2 miliar untuk memulai proyek pengembangan blok tambang anyar tahun depan.

Manuver untuk menarik pendanaan lewat pinjaman perbankan itu dilakukan setelah lembaga pemeringkat S&P Global Ratings mengerek peringkat kredit INCO menjadi BB+ dengan prospek stabil, dari semula BB awal bulan ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper