Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Ekspansi Emiten Emas Tangkap Peluang Saat Harga Tinggi

PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA), PT Indika Energy Tbk. (INDY) hingga PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam meracik strategi ekspansi bisnis emas pada 2025.
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten yang memiliki portofolio bisnis emas bermanuver untuk melaksanakan ekspansi usaha di tengah harga logam mulia yang diteropong bakal terus mengilap di tengah ketidakpastian kebijakan suku bunga dan dinamika geopolitik global. 

Berdasarkan data Bloomberg, emas spot dibanderol US$2.670,56 per troy ounces. Pada perdagangan kemarin, emas naik tipis 7,42 poin atau 0,28%. 

Pergerakan positif harga emas berimbas terhadap prospek kinerja emiten-emiten yang memiliki lini bisnis pertambangan maupun penjualan logam mulia atau bullion tersebut. Manuver untuk memperkuat dan memperlebar lini bisnis tersebut juga ditempuh pada tahun ini. 

Salah satunya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menggandeng PT Pegadaian sebagai perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha bullion untuk mengembangkan ekosistem emas di Indonesia. 

Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi, menyampaikan pihaknya sangat antusias bekerja sama dengan PT Pegadaian dalam mendukung ekosistem emas. 

“Langkah strategis ini akan memberikan dampak positif bagi industri emas nasional dan memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu pasar emas terbesar di dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (13/1/2025). 

Saat ini, lanjutnya, HRTA memiliki visi besar dengan produk bullion EMASKU untuk menjadi pemain kunci yang penting di dalam ekosistem emas di Indonesia.

Lebih lanjut, kolaborasi antara Hartadinata Abadi dan PT pegadaian mencerminkan komitmen kedua perusahaan dalam mendukung visi pemerintah Indonesia untuk memperkuat penghiliran industri emas di Indonesia. Dengan sinergi ini, imbuhnya, ekosistem emas diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis bullion.

Sementara itu, anak usaha PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Masmindo Dwi Area menunjuk Macmahon Holding Limited sebagai kontraktor jasa pertambangan proyek emas Awak Mas. 

Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan Indika Energy, menyampaikan pemilihan itu dilakukan pada 9 Januari 2025. Adapun, nilai yang disepakati untuk kontrak jasa pertambangan adalah sebesar US$463 juta untuk jangka waktu 7 tahun dengan opsi dapat diperpanjang untuk 5 tahun. Jasa kontraktor tambang Macmahon Holding Ltd. akan dimulai pada tengah tahun ini. 

“Penunjukan jasa kontrak pertambangan ini merupakan strategi perseroan, terutama Masmindo Dwi Area untuk dapat menjalankan proyek emas Awak Mas,” jelas Adi dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (13/1/2025). 

Sebagai informasi, proyek emas Awak Mas berlokasi Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Proyek emas Awak Mas memiliki potensi sumber daya sebesar 2,0 juta ons emas dan potensi cadangan 1,1 juta ons emas. 

Antam Rancang Akuisisi dan Masuk JIIPE

Di sisi lain, manuver ekspansi anorganik melalui akuisisi menjadi opsi terbuka bagi PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam

Berdasarkan catatan Bisnis, Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter mengatakan perseroan tengah menjajaki kemungkinan akuisisi blok tambang emas baru saat ini.

Nico menuturkan rencana ekspansi itu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah perseroan. Menurut Nico, ANTM tidak dapat bergantung seterusnya pada tambang emas Pongkor dan pembelian emas dari perusahaan tambang lain.

“Kita ga bisa cuma mengandalkan yang di Pongkor dan kita juga tradingnya lebih tinggi dapat dari Freeport tapi di kita-nya harus [cari lagi tambang],” kata Nico di Jakarta, Kamis (9/1/2025).

Adapun tambang Pongkor yang dimaksud Nico mengacu pada tambang bawah tanah emas dan perak milik ANTM yang berlokasi di Jawa Barat & Cibaliung, Banten.

Sampai kuartal III/2024, ANTM mencatatkan cadangan emas di Tambang Emas Pongkor sebesar 185.000 oz, dengan sumber daya sebesar 528.000 oz.

Adapun, pabrik pemurnian dan pengolahan logam mulia dari ANTM saat ini memiliki kapasitas manufaktur sekitar 30 juta ton per tahun.

Nico menambahkan ANTM turut menjajaki kemungkinan akuisisi blok tambang emas operasi di luar negeri. Hanya saja, dia belum bisa berkomentar banyak ihwal perkembangan rencana akuisisi tambang emas tersebut karena masih dalam kajian internal. 

Terbaru, ANTM resmi menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan Java Integrated Industrial dan Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur pada 27 Desember 2024. 

Langkah strategis itu menandai komitmen Antam untuk mendukung pengihliran mindustri mineral nasional, khususnya pembangunan pabrik pengolahan logam mulia. 

Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Wirantaya mengatakan kehadiran smelter PT Freeport Indonesia di JIIPE memberikan keuntungan tambahan bagi Antam dengan akses langsung ke bahan baku emas murni berkadar 99,99%.

Sebelumnya, PT freeport indonesia(PTFI) bersama PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam resmi melakukan penandatanganan perjanjian jual beli emas, Kamis (7/11/2024). Nantinya, Antam akan menyerap sebesar 30 ton emas per tahun dari smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. Penyerapan ini dinilai dapat mendorong hilirisasi industri emas.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, kerja sama ini kian meneguhkan niat perusahaan untuk menggenjot hilirisasai guna meningkatkan nilai tambah.

"Kontraknya untuk tahapan ini 5 tahun nilainya US$12,5 miliar atau sekitar Rp200 triliun dan ini sangat membanggakan untuk kita di mana emas produksi kita dikonsumsi Antam dan bisa memberikan nilai tambah untuk industrialisasi di Indonesia," katanya.

Dia menjelaskan PTFI telah menjalankan mandat izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dengan membangun fasilitas precious metal refinery (PMR) di smelter di Gresik. PTFI pun melakukan proses penambangan, pengolahan, hingga pemurnian emasnya terintegrasi dan terbesar di dunia.

Adapun, PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun. Produksi emas dari PMR PTFI pertama direncanakan pada pekan kedua Desember 2024.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper