Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 19 perusahaan sudah masuk dalam antrean penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal tahun ini.
Berdasarkan data BEI per 10 Januari 2025, ada lima perusahaan yang sudah mencatatkan saham di Bursa dengan dana dihimpun Rp1,13 triliun. Kelima perusahaan itu antara lain RATU, PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX), PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC), serta HGII.
Sementara, masih ada perusahaan yang saat ini masuk ke dalam antrean IPO di dalam pipeline bursa.
"Hingga saat ini, terdapat 19 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," tulis Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna pada Jumat (10/1/2025).
Dari 19 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline IPO, sebanyak 17 perusahaan berskala besar atau memiliki aset di atas Rp250 miliar. Sementara, dua perusahaan lainnya berskala menengah dengan aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.
Secara rinci, enam perusahaan dalam pipeline IPO berasal dari sektor consumer non cyclicals, tiga perusahaan dari sektor basic materials, tiga perusahaan dari sektor healthcare, tiga perusahaan sektor industrials dan ada dari sektor lainnya.
Lebih lanjut, BEI juga mencatat sebanyak lima emisi dari empat penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) telah diterbitkan pada awal tahun ini. Dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini adalah sebesar Rp7 triliun. Ke depan, masih terdapat 13 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline Bursa.
Sementara itu, untuk rights issue sampai 10 Januari 2025 belum tercatat penerbitan. Adapun sebanyak delapan perusahaan tercatat masuk ke dalam pipeline rights issue BEI.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.