Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Pantauan BEI, Emiten Prajogo Pangestu (CUAN) Angkat Bicara

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, (CUAN) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/11/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, (CUAN) angkat bicara usai masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Corporate Secretary CUAN Robertus Maylando Siahaya berpendapat kenaikan harga saham perseroan beberapa waktu terakhir didorong oleh sejumlah kemajuan proyek dan dukungan keuangan dari perbankan yang didapat CUAN.

“Antara lain dimulainya produksi batu bara metalurgi oleh salah satu anak usaha perseroan yaitu PT Bumindo Daya Karunia serta dukungan keuangan dari perbankan yang diterima perseroan,” kata Robertus lewat keterbukaan informasi, Jumat (10/1/2025).

Sejumlah kemajuan proyek itu, kata Robertus, memberi indikasi positif mengenai kinerja perseroan yang terus meningkat secara konsisten.

“Hal ini ditanggapi secara baik oleh pasar yang tercermin dari peningkatan harga saham dalam beberapa waktu terakhir,” kata Robertus.

Di sisi lain, dia mengapresiasi BEI yang melaksanakan tugas pengawasan dalam rangka memberikan perlindungan kepada seluruh investor di pasar modal.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono melalui pengumuman Peng-UMA-00005/BEI.WAS/01-2025 menyebut pihak Bursa memantau saham CUAN lantaran adanya kenaikan harga saham yang tidak wajar.

Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.

“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham CUAN yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Rabu (8/1/2025).

Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham CUAN. Selain itu, dia mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen CUAN atas permintaan konfirmasi Bursa.

Sebelumnya Bursa sempat mengumumkan UMA pada 2 Mei 2024 atas perdagangan saham CUAN. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan Jumat (10/1/2025) pukul 09.24 WIB, saham CUAN terpantau naik 1,91% atau 250 poin ke level Rp13.350 per saham.

Banderol tersebut mencerminkan penguatan 82,88% dalam sebulan terakhir dan telah naik 45,63% dalam 6 bulan terakhir.

Dari sisi kinerja keuangan, sepanjang kuartal III/2024, CUAN tercatat membukukan kenaikan laba hingga 162,69% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$30,4 juta, dari sebelumnya sebesar US$11,5 juta. 

Pendapatan CUAN tercatat sebesar US$546,05 juta hingga akhir September 2024 juga meroket 612,76% secara tahunan dari sebelumnya hanya US$76,6 juta.

Pendapatan CUAN didorong oleh penjualan batu bara sebesar US$178,16 juta, konstruksi dan rekayasa senilai US$177,8 juta, penambangan sebesar US$165,9 juta, jasa sebesar US$22,82 juta, dan pendapatan lain-lain senilai US$1,2 juta.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper