Kemungkinan besar impor minyak mentah India akan meningkat pada 2025, sebagian besar karena negara Asia Selatan tersebut meningkatkan kapasitas penyulingannya. Namun, ada kemungkinan bahwa sebagian besar peningkatan impor minyak mentah akan diekspor sebagai bahan bakar olahan, daripada digunakan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri.
Negara pengimpor ketiga dan keempat di Asia, Korea Selatan dan Jepang, kemungkinan besar akan mencatat sedikit penurunan impor minyak mentah pada 2024, yang sebagian besar mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang lemah.
Mengingat bahwa Korea Selatan dan Jepang sama-sama menghadapi hambatan perdagangan baru yang ditetapkan oleh Amerika Serikat, sulit untuk mengatakan kedua negara tersebut akan membukukan pertumbuhan ekonomi yang kuat pada 2025. Hal ini berarti impor minyak mentah keduanya kemungkinan besar akan stabil.
Tema utama yang muncul untuk tahun 2025 bagi impor minyak Asia adalah ketidakpastian, dan kemungkinan besar perlu kejelasan tentang apa yang sebenarnya dilakukan pemerintahan Trump sebelum gambaran menjadi lebih jelas.
Satu faktor yang akan membantu meningkatkan impor minyak Asia adalah harga yang lebih murah. Tetapi, sejauh ini anggota kelompok eksportir OPEC+ tidak menunjukkan kecenderungan untuk meninggalkan kebijakan pembatasan produksi mereka.
Disiplin ini telah mempertahankan harga acuan global Brent berjangka di atas USD 70 per barel selama tiga tahun, kecuali dua hari pada bulan September tahun lalu ketika kontrak sempat turun di bawah level tersebut.