Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan China Lesu, Impor Minyak dari Asia Melemah Sepanjang 2024

Permintaan impor minyak mentah dari kawasan Asia terpantau turun pada 2024 lalu. Ini menjadi pelemahan tahunan pertama dalam 3 tahun terakhir.
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov

Kemungkinan besar impor minyak mentah India akan meningkat pada 2025, sebagian besar karena negara Asia Selatan tersebut meningkatkan kapasitas penyulingannya. Namun, ada kemungkinan bahwa sebagian besar peningkatan impor minyak mentah akan diekspor sebagai bahan bakar olahan, daripada digunakan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri.

Negara pengimpor ketiga dan keempat di Asia, Korea Selatan dan Jepang, kemungkinan besar akan mencatat sedikit penurunan impor minyak mentah pada 2024, yang sebagian besar mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang lemah.

Mengingat bahwa Korea Selatan dan Jepang sama-sama menghadapi hambatan perdagangan baru yang ditetapkan oleh Amerika Serikat, sulit untuk mengatakan kedua negara tersebut akan membukukan pertumbuhan ekonomi yang kuat pada 2025. Hal ini berarti impor minyak mentah keduanya kemungkinan besar akan stabil.

Tema utama yang muncul untuk tahun 2025 bagi impor minyak Asia adalah ketidakpastian, dan kemungkinan besar perlu kejelasan tentang apa yang sebenarnya dilakukan pemerintahan Trump sebelum gambaran menjadi lebih jelas.

Satu faktor yang akan membantu meningkatkan impor minyak Asia adalah harga yang lebih murah. Tetapi, sejauh ini anggota kelompok eksportir OPEC+ tidak menunjukkan kecenderungan untuk meninggalkan kebijakan pembatasan produksi mereka.

Disiplin ini telah mempertahankan harga acuan global Brent berjangka di atas USD 70 per barel selama tiga tahun, kecuali dua hari pada bulan September tahun lalu ketika kontrak sempat turun di bawah level tersebut.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper