Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) memastikan renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, telah dilakukan sesuai standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko menyatakan renovasi stadion seluas 3,4 hektare dan berkapasitas 21.603 penonton tersebut telah dilakukan secara optimal.
“Hasil renovasi ini diharapkan dapat mengobati kerinduan para pecinta sepak bola di Malang,” ujar Ari dalam pernyataan resmi, dikutip pada Selasa (31/12/2024).
Ari menjelaskan bahwa lingkup pekerjaan renovasi mencakup pembongkaran, renovasi bangunan stadion, lintasan atletik, serta lapangan sepak bola.
Total, ada tiga area utama yang diperbaiki, yaitu area dalam stadion, kawasan penyangga bagi penonton berkarcis, dan sejumlah pintu akses.
Renovasi, lanjut Ari, juga bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan jalur evakuasi penonton, konstruksi, sistem kelistrikan, prasarana keselamatan kebakaran, serta perlindungan terhadap petir.
Baca Juga
Ari menuturkan Waskita Karya turut memperbarui fasilitas seperti tempat duduk, sirkulasi, toilet, dan prasarana pendukung lainnya guna meningkatkan kenyamanan. Selain itu, ada juga ruang pelatih, ruang pijat, dan jacuzzi.
“Setelah direnovasi, tampilan Stadion Kanjuruhan sangat berbeda. Bahkan, ruang ganti pemain kini berstandar internasional, dengan perubahan tempat duduk untuk home dan away, masing-masing terdiri atas 22 bangku,” kata Ari.
Di sisi lain, pintu masuk penonton juga diubah dengan anak tangga yang lebih tinggi dan lebar, serta adanya penambahan ramp difabel di bagian tribun barat.
Ari mengatakan Waskita menambahkan 138 unit CCTV, yang terdiri atas 84 unit untuk area dalam ruangan, 48 unit untuk area luar, dan 6 unit pan-tilt-zoom (PTZ).
“Selain itu, Stadion Kanjuruhan kini dilengkapi dengan sarana dan prasarana tambahan seperti ruangan khusus, instalasi, dan kamera VAR [Video Assistant Referee],” pungkasnya.
Sebagai informasi, renovasi Stadion Kanjuruhan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. Proyek dengan nilai kontrak mencapai Rp357,85 miliar ini dipercayakan kepada Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Abipraya.