Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Korporasi Konglomerat Sepanjang 2024, dari Aguan hingga Prajogo Pangestu

Sederet konglomerat mulai dari Aguan hingga Prajogo Pangestu tercatat menempuh aksi korporasi di pasar modal sepanjang 2024.
Sederet konglomerat mulai dari Aguan hingga Prajogo Pangestu tercatat menempuh aksi korporasi di pasar modal sepanjang 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha
Sederet konglomerat mulai dari Aguan hingga Prajogo Pangestu tercatat menempuh aksi korporasi di pasar modal sepanjang 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sederet konglomerat mulai dari Aguan hingga Prajogo Pangestu tercatat menempuh aksi korporasi di pasar modal sepanjang 2024, seperti private placement ataupun memboyong anak usaha ke lantai Bursa.

Sugianto Kusuma alias Aguan, Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), misalnya, telah menggelar private placement senilai Rp6,5 triliun pada Agustus 2024 untuk mengakuisisi lahan 239 hektare dari pihak afiliasi.

Selanjutnya, pada Desember 2024, PANI mengumumkan rencana initial public offering (IPO) anak usahanya yakni PT Bangun Kosambi Sukses atau CBDK. Calon emiten ini rencananya membidik perolehan dana sekitar Rp1,7 triliun hingga Rp2,3 triliun.

Laporan Stockbit juga memaparkan emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu turut menempuh aksi korporasi sepanjang 2024. Pada Juni, semisal, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) menambah kepemilikan sebanyak 7,5% saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) senilai Rp207,9 miliar dari tangan PT Caraka Reksa Optima.

Di samping itu, pemegang saham PTRO telah menyetujui rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:10. Jadwal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 3 Januari 2025.

Emiten milik Prajogo lainnya yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) juga tidak ketinggalan. Manajemen mengumumkan bahwa perseroan bersama Glencore plc telah menandatangani perjanjian akuisisi seluruh saham Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) dari Shell Singapore Pte. Ltd pada Mei 2024.

Direktur Keuangan Chandra Asri Andre menyebutkan TPIA akan menjadi kepala operator dan pemilik mayoritas saham joint venture CAPGC Ple. Ltd, sedangkan Glencore di posisi minoritas. Akuisisi ditargetkan selesai pada akhir 2024.

“Fokus kami ada pada operasional, manufaktur sementara Glencore akan membangun jaringan global untuk menjaga pasokan minyak mentah kami,” kata Andre.

Aksi korporasi turut dilakukan Grup Lippo, MNC, Sinar Mas, Djarum, hingga Thohir. Lippo, contohnya, melalui PT Megapratama Karya Persada menjual 18,6% saham PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) kepada Sight Investment Company Pte. Ltd. senilai Rp6,9 triliun. Aksi ini dilakukan pada September 2024.

Selanjutnya, Grup MNC menjadi investor dalam private placement PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) dengan mengambil 619,4 juta saham dengan banderol Rp500 per saham, sehingga dana yang digelontorkan mencapai Rp309,71 miliar.

“Akuisisi RAAM oleh MSIN [PT MNC Digital Entertainment Tbk.] merupakan pencapaian penting dalam upaya kami untuk memperluas operasi di sektor media dan hiburan Indonesia,” ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Dari Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) telah melakukan stock split dengan rasio 1:10 pada Juli 2024. Di sektor properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengambil alih mayoritas saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) dengan nilai mencapai Rp2,33 triliun dari Top Global Limited (TGL).

Direktur BSDE Hermawan Wijaya menjelaskan akuisisi mayoritas saham SMDM bertujuan menambah cadangan lahan. Hal itu diharapkan berkontribusi positif dalam pengembangan proyek BSDE secara jangka panjang.

“Pertimbangan perseroan adalah cadangan lahan yang dimiliki oleh SMDM masih luas, sehingga potensi pengembangan masih tinggi, lokasi strategis dekat akses jalan tol, dan diversifikasi geografis bagi perseroan,” kata Hermawan.

Di jajaran terakhir, Grup Thohir melalui PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) menempuh spin–off bisnis batu bara termal di bawah PT PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) melalui skema penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS).

Seiring dengan PUPS tersebut, AADI juga melaksanakan IPO pada Desember 2024 dengan melepas 778.689.200 saham, yang mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dari aksi tersebut, perseroan meraih dana senilai Rp4,31 triliun.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper