Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Bakal Kaji Ulang Rencana Peleburan BUMN Karya

Erick Thohir berencana mengkaji ulang rencana peleburan BUMN Karya dari 7 perusahaan menjadi 3 entitas induk.
Menteri BUMN Erick Thohir berencana mengkaji ulang rencana peleburan BUMN Karya dari 7 perusahaan menjadi 3 entitas induk.
Menteri BUMN Erick Thohir berencana mengkaji ulang rencana peleburan BUMN Karya dari 7 perusahaan menjadi 3 entitas induk.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir berencana mengkaji ulang rencana peleburan BUMN Karya dari 7 perusahaan menjadi 3 entitas induk.

Erick mengakui ada sedikit penyesuaian seiring transisi kepemimpinan di tubuh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yang sebelumnya dijabat Basuki Hadimuljono, selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kemarin kan surat pertama tentu jamannya Pak Bas [Basuki]. Sekarang berbeda menteri, kajiannya harus kami ulang supaya memang secara hukumnya bisa pas,” ucapnya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

Erick yang juga menjabat Ketua Umum PSSI menyatakan surat perihal peleburan BUMN Karya akan kembali dikirimkan ke Kementerian PU pada Januari 2025.

Dalam perkembangan sebelumnya, Kementerian BUMN berencana mengonsolidasikan 7 BUMN Karya menjadi 3 perusahaan induk.

Tujuh perusahaan konstruksi tersebut adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

“Tadi kita sudah bicara bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi,” kata Erick beberapa waktu lalu.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menambahkan konsolidasi BUMN Karya juga bertujuan menciptakan spesialisasi yang dibagi berdasarkan kompetensi.

Skemanya, Waskita yang dipasangkan dengan Hutama Karya berfokus di sektor jalan tol, non-tol, institutional building, dan residensial komersial. Adapun WIKA dengan PTPP di sektor pelabuhan laut, bandar udara, EPC, dan residensial.

Sementara itu, Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya memegang spesialisasi konstruksi di sektor air, kereta, rel, dan beberapa sektor lainnya.

“Contohnya, seperti Adhi yang bangun LRT, Brantas membangun bendungan. Mereka fokus di situ karena lebih advance. Kalau PP gedung-gedungnya bagus, gitu contohnya. Jadi, berdasarkan kompetensi mereka,” tutur Kartika.

Dia menyatakan langkah konsolidasi awal akan dimulai dari Waskita dan Hutama Karya. Namun, hingga saat ini, pihaknya masih memfinalisasi peraturan pemerintah (PP) terkait inbreng saham pemerintah di Waskita ke Hutama Karya.

Melalui inbreng atau pengalihan saham tersebut, arus kas Waskita diharapkan lebih sehat berkat dukungan Hutama Karya (HK) sebagai induk perusahaan.

“Dengan HK di atas [induk usaha] yang sehat, otomatis HK bisa mendukung dari sisi arus kasnya. Lalu, semisal ada proyek-proyek di Trans Sumatra, dia [Waskita] bisa menjadi subkontraktor HK, sehingga harapannya Waskita mendapatkan cashflow dan proyek secara lebih berkesinambungan,” tutur Kartika.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper