Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) bakal merombak susunan direksi perusahaan melalui RUPSLB yang digelar pada awal 2025.
Corporate Secretary Unilever Indonesia Padwestiana Kristanti mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan berlangsung di Jakarta pada 14 Januari 2025 dengan salah satu agenda utama perubahan direksi.
RUPSLB berencana mengangkat direktur baru seiring dengan mundurnya tiga direksi perseroan, yaitu Hernie Raharja, Ainul Yaqin, dan Vivek Agarwal.
“Usulan pengangkatan Bapak Alejandro Meinardo Santos Concha, Ibu Vandana Suri, dan Bapak Neeraj Lal masing-masing sebagai direktur perseroan yang baru,” ujar Kristanti dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (24/12/2024).
Rapat juga membahas perubahan remunerasi untuk anggota dewan direksi, sekakigus persetujuan pemegang saham atas rencana penjualan bisnis es krim Unilever Indonesia kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia
Berikut profil tiga calon direktur baru Unilever Indonesia:
Baca Juga
1. Alejandro Meinardo Santos Concha
Alejandro Meinardo Santos Concha, atau yang akrab disapa Doy, adalah warga negara Filipina yang diusulkan sebagai direktur baru UNVR. Doy memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang penjualan dan manajemen umum.
Pria lulusan Universitas Ateneo de Manila dengan gelar Sarjana Sains ini memulai karirnya di Unilever Filipina. Dia memiliki peran strategis di bidang general trade (GT), modern trade (MT), customer marketing, brand, dan operasi.
Pada 2013, Doy memimpin tim customer development (CD) untuk Selecta di Filipina, perusahaan patungan Unilever dan RFM. Di bawah komandonya, perusahaan melipatgandakan basis pelanggan dalam 4 tahun melalui inovasi program ekspansi.
“Berbagai program baru diluncurkan untuk untuk memperkuat fondasi dan mendorong ekspansi pelanggan yang membantu menghasilkan kinerja yang kuat dari tahun ke tahun,” tulis dokumen resmi Unilever Indonesia.
Doy kemudian dipercaya menjadi General Manager Unilever untuk Kamboja dan Laos pada 2017. Dia pun berhasil mencetak pertumbuhan laba hingga dua digit.
Kemudian pada 2020, Doy mengambil tantangan besar sebagai General Manager untuk wilayah Myanmar, Kamboja, dan Laos (MCL). Dia memimpin bisnis patungan Unilever dan EAC di tengah krisis politik dan ekonomi Myanmar.
2. Neeraj Lal
Neeraj Lal merupakan warga negara Amerika Serikat (AS) yang diusulkan mengemban jabatan sebagai Direktur Keuangan Unilever Indonesia.
Bergabung dengan Unilever sejak 2007, Neeraj berpengalaman lebih dari 16 tahun dalam berbagai posisi keuangan strategis di pasar negara maju dan berkembang.
Dia pernah menjabat sebagai CFO untuk Global Procurement, Global Supply Chain Performance Management, dan berbagai posisi keuangan di AS serta China.
Saat ini, Neeraj adalah Head Commercial Experience di UniOps, memimpin operasi keuangan dan pengadaan secara global. Dia juga pernah menjadi kepala operasional di UniOps Bangalore, pusat teknologi dan operasi terbesar Unilever.
Sebagai seorang Chartered Accountant, CPA, dan lulusan Columbia Business School, Neeraj dikenal akan keahliannya dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
3. Vandana Suri
Calon selanjutnya adalah Vandana Suri, warga negara India. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, dia merupakan pemimpin pemasaran yang memiliki rekam jejak sukses dalam membangun dan menghidupkan kembali merek-merek global.
Karier Vandana mencakup peran strategis di Hindustan Unilever Limited serta kepemimpinan kategori besar seperti Skin Care dan Laundry, dengan fokus pada strategi portofolio dan pengelolaan profitabilitas.
“Dia telah memimpin kategori besar seperti Skin Care & Laundry dengan tanggung jawab P&L, yang keduanya membutuhkan strategi yang jelas, prioritas portofolio dan pilihan investasi yang tajam,” tulis dokumen resmi UNVR.
Baru-baru ini, dia menjabat sebagai Global Brand Vice President untuk Pond’s yang memimpin peluncuran kembali merek tersebut. Sebelum bergabung dengan Unilever, Vandana pernah bekerja di PepsiCo dan Nielsen.
Vandana memiliki gelar B.A. dari Jesus & Mary College serta gelar pascasarjana dari Mudra Institute of Communications (MICA), yang memperkuat keahliannya di bidang komunikasi dan pemasaran.