Bisnis.com, JAKARTA — Emiten minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) telah menutup ratusan gerainya pada tahun ini imbas kerugian gerai dan biaya sewa yang mahal. Namun, secara total, masih terdapat penambahan jumlah gerai Alfamart seiring dengan geliat ekspansi.
Corporate Communications GM Alfamart Rani Wijaya mengatakan sampai kuartal III/2024, total sudah ada 19.971 gerai Alfamart, bertambah 884 gerai sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau dibandingkan dengan total gerai per akhir Desember 2023 sebanyak 19.087 gerai.
"Kami targetkan penambahan 1.000 gerai pada 2024. Proyeksi akhir 2024 Alfamart dapat mencapai target 1.000 gerai itu," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (16/12/2024).
Alfamart memfokuskan ekspansi penambahan gerai ke wilayah luar Jawa pada tahun ini. Tak hanya dalam negeri, AMRT juga membidik ekspansi di pasar internasional, khususnya Filipina dan mengeksplorasi peluang di negara-negara lain.
Dalam menunjang ekspansinya tahun ini, AMRT mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp4,5 triliun sepanjang tahun ini.
Dia mengatakan pada 2025, Alfamart pun masih menjalankan ekspansi yang sama, yakni target penambahan 1.000 gerai baru.
Rani mengatakan di samping upaya ekspansi, AMRT terus meningkatkan kualitas layanan untuk kenyamanan konsumennya saat berbelanja di toko.
Seiring dengan geliat ekspansi dan ragam strategi pengembangan bisnis lainnya, AMRT telah membukukan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun per kuartal III/2024, naik 9,52% secara tahunan (year on year/YoY).
Emiten ritel milik konglomerat Djoko Susanto itu juga mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp88,21 triliun per kuartal III/2034, naik 10,23% YoY.
Meski begitu, terjadi pula penutupan sejumlah gerai Alfamart pada tahun ini. Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan Alfamart menutup ratusan gerai karena kerugian yang dialami oleh gerai bersangkutan. Adapun, salah satu kerugian itu terjadi karena biaya sewa yang tinggi, sementera penjualan melemah.
"300-400 toko saya tahun itu tutup. Karena apa? Ya karena ya, Kalau untung pasti kita buka terus," kata Solihin pada akhir pekan lalu (14/12/2024) di Soll Marina Hotel, Tangerang.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPP Aprindo) mengatakan, penutupan gerai merupakan keputusan yang berat. Namun, langkah itu perlu diambil karena tidak ada jalan lain.