Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun ke level 7.324,79 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/12/2024). Sejumlah saham bank jumbo tercatat kompak berkinerja jeblok.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah sebesar 0,94% atau 69,45 poin ke level 7.324,79 pada Jumat (13/12/2024). IHSG dibuka di level 7.379,75 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah saat penutupan dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di 7.399,9.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp12,04 triliun, volume transaksi 17,29 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 989.800 kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp12.604 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 414 saham melemah, 202 saham menguat, dan 330 saham tak beranjak atau stagnan.
Sejumlah saham bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV yang mencatatkan nilai transaksi paling besar di pasar kompak ambrol. Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) misalnya turun 2,11%.
Baca Juga
Lalu, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mencatatkan pelemahan harga saham 1,63% dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan penurunan harga saham 1,23%. Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) jeblok 3,07% pada perdagangan hari ini.
Sejumlah saham dengan nilai transaksi tinggi lainnya pun merosot. Harga saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) misalnya turun 1,06% dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turun 1,3%. Lalu, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan penurunan harga saham 5,02%.
Adapun, deretan saham mencatatkan penurunan paling tajam atau menjadi top losers seperti PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) turun 24,86%, PT Tira Austinite Tbk. (TIRA) turun 22,76%, dan PT Pudjiadi & Sons Tbk. (PNSE) turun 22,05%.
Sementara, terdapat deretan saham yang mencatatkan kenaikan harga paling tinggi atau jadi top gainers seperti PT Golden Flower Tbk. (POLU) naik 24,79% serta PT Sekar Bumi Tbk. (SKBM) naik 24,74%.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai IHSG mengalami pullback atau pergerakan harga yang berkebalikan dengan arah tren akibat indikasi profit taking pada perdagangan kemarin. Toleransi pullback sampai dengan 7.350 masih dapat terjadi di IHSG, sebelum kembali ke bullish reversal trend.
Adapun, pada pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Dari luar negeri, fokus pasar mengarah ke annual economic work conference di China. Dalam konferensi tersebut, Pemerintah China kembali menegaskan peluang stimulus lanjutan dan lebih besar di sisi fiskal dan moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi negara tersebut.
Seperti sebelumnya, kabar mengenai rencana stimulus China umumnya diikuti capital outflow dari Indonesia dan pelemahan IHSG. Akan tetapi, menurut Tim Riset Phintraco Sekuritas, pergerakan ini umumnya bersifat temporer.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.