Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) menargetkan proyek tambang emas Doup rampung pada 2026. Adapun, proyek ini diperkirakan menelan investasi sekitar US$400 juta.
Presiden Direktur J Resources Edi Permadi menuturkan pengerjaan proyek ini belakangan direvisi untuk bisa selesai dalam waktu 24 bulan mendatang. Adapun, perseroan telah mengeluarkan belanja modal dari kas internal sebesar US$70 juta.
“Dengan recovery yang kita lihat cukup signifikan, dengan konservasi tadi, ini prosesnya agak kita revisi sebenarnya 24 bulan dari sekarang,” kata Edi saat ditemui selepas public expose di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Kendati demikian, Edi mengatakan, perseroannya tetap berusaha mengejar proyek tambang ini bisa beroperasi komersial akhir 2025. Menurut dia, PSAB telah selesai melakukan pembebasan lahan untuk sebagian besar area tambang.
Sampai Oktober 2024, cadangan Doup diperkirakan mencapai 38,2 juta ton dengan kandungan 1,28 gram per ton. Adapun, total terdapat sekitar 1,6 juta ons emas.
Sementara itu desain pabrik diperkirakan mencapai 3 juta ton per tahun dengan Gravity-Flotation-POX-CIL, dengan umur tambang 14 tahun dan stripping ratio 4,3:1.
Baca Juga
Dengan teknologi pemrosesan itu, PSAB menargetkan recovery emas berada di kisaran 91% dan produksi per tahun berada di level 140.000 sampai dengan 195.000 ons per tahun.
Saat proyek beropersi komersial, PSAB diharapkan dapat membukukan tambahan pendapatan sekitar US$3 miliar dengan asumsi keyakinan harga emas tetap menguat nantinya.
Di sisi lain, Edi berkeyakinan, proyek ini bakal mendapat dukungan pembiayaan dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Dia beralasan proyek Doup memiliki cadangan yang terbilang kompetitif.
“Kita cukup percaya diri dengan peningkatan recovery tadi itu cukup sangat menarik,” kata dia.
Sebelumnya, PSAB berhasil mencetak laba positif sampai akhir September 2024 di angka US$4,45 juta. Angka itu berbalik untung dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sempat merugi US$13,40 juta.
Faktor pendorong laba perseroan ialah pertumbuhan kinerja penjualan yang lebih tinggi dari beban pokok. PSAB melaporkan penjualan senilai US$173,86 juta, naik 86.79% secara tahunan (year on year/YoY).
Penjualan emas dan perak PSAB itu dilakukan kepada 4 pihak yakni Metalor Technologies Singapore Pte., Ltd; PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM); Beijing Fuhaihua Import and Export Corp Ltd; dan Transamine Far East Limited.
Penjualan emas dan perak PSAB Metalor Technologies menyentuh US$150 juta, naik 81,29% YoY sekaligus mengambil pangsa sebesar 82,27% dari total penjualan perseroan.
Penjualan ke ANTM juga meningkat di atas 100% menjadi US$15,82 juta dari US$6,17 juta. Penjualan emas ke ANTM menyumbang 9,10% dari total penjualan PSAB.
PSAB melaporkan kas akhir September 2024 senilai US$14,94 juta, menebal 154,74% secara tahunan dari US$5,86 juta.
Total aset emiten milik Jimmy Budiarto ini tercatat sebesar US$878,54 juta pada September 2024, naik tipis 2,33% dibandingkan posisi akhir 2023.
Liabilitas juga naik tipis 1,5% menjadi US$482,68 juta, sementara ekuitas tercatat senilai US$395,85 juta, naik 3,37% dibandingkan akhir 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.