Bisnis.com, JAKARTA – Entitas usaha milik Sugianto Kusuma alias Aguan, yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) bakal menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.
Bangun Kosambi Sukses merupakan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang merupakan perusahaan kongsi Agung Sedayu dan Salim Group. PANI saat ini tercatat memiliki 51% saham Bangun Kosambi.
Melansir situs web e-ipo.co.id, Bangun Kosambi Sukses akan menawarkan sebanyak-banyaknya 566.894.500 saham atau setara 10% saham kepada publik. Harga penawaran awal (bookbuilding) dibuka di rentang Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham.
Dengan banderol tersebut, entitas anak PANI tersebut berpeluang mendapatkan dana segar sebesar di kisaran Rp1,7 triliun sampai dengan Rp2,3 triliun. Masa penawaran ini berlangsung pada 13 – 20 Desember 2024.
“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sepenuhnya oleh perseroan untuk melakukan penyertaan kepada afiliasi perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara dalam bentuk ekuitas,” tulis prospektus perusahaan dikutip Jumat (13/12/2024).
Didirikan pada tahun 2000, Bangun Kosambi Sukses bergerak di bidang pembangunan perumahan mencakup pembelian, penjualan, persewaan, dan pengoperasian properti baik yang dimiliki sendiri ataupun disewa.
Baca Juga
Kegiatan tersebut meliputi apartemen, hunian, bangunan non-hunian seperti gudang, mal, pusat perbelanjaan, hingga penyediaan rumah atau apartemen berperabot maupun tanpa perabot untuk penggunaan jangka pendek dan panjang.
Selain itu, perseroan juga terlibat dalam penjualan tanah, pengembangan gedung untuk disewakan, pembagian real estat menjadi tanah kavling tanpa pengembangan, dan pengoperasian kawasan hunian dengan rumah yang bisa dipindahkan.
“Saat ini, perseroan memfokuskan kegiatan usahanya pada pengembangan real estate di kawasan Tangerang, baik secara langsung maupun melalui entitas anak,” tulis keterangan terkait Bangun Kosambi Sukses.
Hingga periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024, lebih dari 99% pendapatan neto konsolidasi perseroan berasal dari sektor real estate.
_______
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.