Bisnis.com, JAKARTA — Bos Sinar Mas Group Franky O. Widjaja angkat bicara soal merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom menjadi entitas bernama PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL).
Franky yang juga menjabat sebagai Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology menyatakan merger tersebut merupakan upaya penting yang dilakukan untuk memberikan nilai tambah yang besar kepada seluruh pemangku kepentingan melalui layanan yang prima, konektivitas digital, dan inovasi, termasuk untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong transformasi digital.
Hal tersebut, lanjutnya, sejalan dengan prinsip bersatu untuk tujuan bersama yang lebih besar. Dia pun mengutip kata pepatah bahwa ‘If you want to go fast, you go alone; if we want to go far, we go together’.
“Di Sinar Mas, kami selalu mengatakan, ‘Together, we go far, fast, and beyond’. Hal ini lah yang akan memberi nilai tambah bagi seluruh pelanggan dan karyawan, serta ikut mendukung upaya digitalisasi yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia,” kata Franky dalam keterangan resmi, Rabu (11/12/2024).
Dari sisi Sinar Mas Group, Franky menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dari pemerintah, serta dedikasi dari seluruh karyawan, mitra dan rekanan, dan tentunya kepercayaan seluruh investor sehingga merger ini dapat terwujud.
Baca Juga : Akhirnya Terungkap, Ini Skema Merger XL Axiata (EXCL), Smartfren (FREN), dan Smart Telecom |
---|
Sosok penerima manfaat akhir Smartfren dan SmartTel itu berharap XLSmart dapat berkontribusi lebih besar dalam melayani masyarakat dan mendukung ekonomi digital Indonesia.
Pada hari ini, skema rancangan merger XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel akhirnya disampaikan kepada publik. Dalam merger, XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart.
Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai US$475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima US$400 juta, beserta tambahan US$75 juta pada akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
XLSmart akan memanfaatkan jaringan, keahlian, dan sumber daya dari para pemegang saham untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Nilai gabungan perusahaan XLSmart pra-sinergi lebih dari Rp104 triliun atau sekitar US$6,5 miliar. Adapun, pendapatan proforma diproyeksikan menyentuh lebih dari Rp45,4 triliun atau sekitar US$2,8 miliar dengan EBITDA lebih dari Rp22,4 triliun atau sekitar US$1,4 miliar.