Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melaju di zona hijau setelah mengumumkan rencana pembagian dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp1,56 triliun atau setara Rp41 per saham kepada para investor.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham UNVR dibuka pada posisi Rp1.900 dan bergerak di rentang Rp1.895—Rp1.940 per saham pada awal perdagangan hari ini.
Hingga pukul 09.30 WIB, saham Unilever menguat 50 poin atau 2,67% ke posisi Rp1.920 per saham.
Apresiasi harga UNVR terjadi setelah perseroan mengumumkan nilai dividen interim tahun buku 2024. Corporate Secretary UNVR Padwestiana Kristanti mengatakan keputusan dividen berdasarkan pada keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada tanggal 26 November 2024.
"Total nilai dividen interim adalah senilai Rp1.564.150.000.000 [Rp1,56 triliun] atau setara dengan Rp41 per saham," kata Padwestiana lewat keterbukaan informasi, Selasa (26/11/2024).
Adapun, data keuangan per 30 Juni 2024 yang mendasari pembagian dividen itu adalah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp2,46 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya senilai Rp2,66 triliun, dan total ekuitas Rp2,85 triliun.
Cum dividen UNVR di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 4 Desember 2024 dan cum dividen di pasar tunai pada 6 Desember 2024. Selanjutnya, UNVR akan menebar dividen pada 19 Desember 2024.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Abyan H Yuntoharjo menjelaskan pertumbuhan sektor konsumer didorong oleh daya tarik volume domestik yang kuat dan permintaan konsumen yang stabil, terutama di luar Jawa. Secara keseluruhan, laba emiten konsumer mengalami perbaikan, kecuali pada MYOR dan UNVR.
Dia menyatakan bahwa PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatat kinerja yang kurang optimal akibat terdampak penurunan pendapatan akibat boikot dan isu harga.
Saham UNVR mendapat rekomendasi hold dengan target harga sebesar Rp1.700 per saham. Pada 2024, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan UNVR bakal meraih penurunan pendapatan menjadi Rp35,58 triliun dan laba bersih Rp3,69 triliun.
Sebelumnya, Binaartha Sekuritas merevisi turun peringkat saham UNVR dari beli menjadi hold.
“Meskipun kami mengharapkan peningkatan operasional dalam jangka panjang, hasil yang dicapai pada kuartal III/2024 telah mendorong kami untuk menurunkan peringkat rekomendasi kami menjadi hold. Kami memiliki target harga di Rp2.250,” tulis Binaartha Sekuritas dalam riset terbaru yang dirilis Rabu (30/10/2024).
Binaartha Sekuritas menilai penurunan penjualan signifikan telah berdampak kepada perolehan laba bersih Unilever Indonesia. Mereka mencatat laba bersih turun 62% secara tahunan menjadi Rp543 miliar pada kuartal III/2024 dan net profit margin (NPM) tergelincir ke 6,5%.
“Berdasarkan hasil ini, kami telah merevisi target laba bersih setahun penuh UNVR menjadi Rp4,35 triliun atau turun 9% secara tahunan,” jelasnya Binaartha Sekuritas.
Berikut Rekomendasi Analis untuk Saham UNVR
- BRI Danareksa Sekuritas
Rekomendasi: sell
Target Harga: Rp2.300
- JP Morgan
Rekomendasi: underweight
Target Harga: Rp1.480
- Indo Premier Sekuritas
Rekomendasi: hold
Target Harga: Rp1.750
- DBS Bank
Rekomendasi: fully valued
Target Harga: Rp1.800
- Binaartha Sekuritas
Rekomendasi: hold
Target Harga: Rp2.250
- MNC Sekuritas
Rekomendasi: sell
Target Harga: Rp1.750
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.