Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Alamtri Usai Spin-off Adaro Andalan (AADI), ADRO Masih Menarik?

Prospek Alamtri Resources (ADRO) diproyeksi masih menarik secara jangka panjang usai melakukan spin-off bisnis batu baranya Adaro Andalan Indonesia (AADI).
Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir bersama jajaran direksi memberikan keterangan saat konferensi pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (15/5/2024). / JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir bersama jajaran direksi memberikan keterangan saat konferensi pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (15/5/2024). / JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) akan melakukan spin-off bisnis batu baranya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Lalu, bagaimana prospek dari ADRO setelah melepas bisnis batu baranya?

Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan secara prospek jangka panjang, saham ADRO masih menjadi saham yang menarik. Meski demikian, pelepasan unit bisnis batu bara ini akan membuat kinerja ADRO mengalami penurunan hingga 65%.

"Jika kita hitung dengan asumsi penurunan kinerja setelah spin-off dan perhitungan price to earning ratio yang terbaru menjadi 9,21 kali dari 3,26 kali dari harga terakhir Rp3.740. Secara rasio 9 kali masih menarik karena di bawah 15 kali," ujar Sukarno, Senin (25/11/2024).

Kemudian, lanjutnya, terlepas dari kehilangan potensi pendapatan dari batu bara, ADRO ke depannya berpeluang mendapatkan akses pendanaan yang lebih banyak atau membuat peluang investor baru untuk investasi di bisnis energi baru terbarukan (EBT) di ADRO semakin tinggi.

"Setelah itu prospek kinerja bakal kembali tumbuh lagi. Hanya saja mungkin dalam jangka pendek membuat pelaku pasar untuk taking profit terlebih dahulu," kata Sukarno.

Sebelumnya, Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani menuturkan setelah spin-off bisnis batu bara, ADRO akan mengembangkan smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Indonesia (KAI) di bawah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melalui PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN).

"Nantinya di akhir 2025 diharapkan jalan smelternya, sementara hydro power diharapkan jalan 2030," kata Hendriko dalam ulasannya di kanal Stockbit Sekuritas, Sabtu (24/11/2024).

Menurut Hendriko, kedua proyek tersebut akan menjadi mesin pertumbuhan bagi ADRO dan grup di bawahnya setelah melakukan spin-off bisnis batu bara.

Sebagaimana diketahui, dalam rangka book building AADI menawarkan sahamnya pada rentang harga Rp4.590-Rp5.900 per saham. AADI akan melepas sebanyak 778,68 juta saham ke publik dalam IPO.

Masa penawaran umum saham IPO AADI direncanakan pada 29 November-3 Desember 2024, dengan tanggal pencatatan pada BEI pada 5 Desember 2024.

Sementara itu, dalam rangka PUPS ADRO akan menawarkan sebanyak 7 miliar sahamnya ke pemegang saham ADRO. Tanggal cum hak membeli saham di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 26 November 2024.

Sebelumnya, Presiden Direktur ADRO Garibaldi 'Boy' Thohir menyampaikan spin-off ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja AADI dan pilar bisnis nonbatu bara termal.

Pasalnya, hal tersebut memungkinkan masing-masing perusahaan untuk berfokus pada pengembangan kekuatan inti serta terus memanfaatkan sumber daya dan potensinya.

Pemisahan ini juga akan memungkinkan bisnis-bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih besar, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, dan akses yang lebih luas terhadap proyek-proyek hijau dengan para mitra bisnis potensial papan atas, selain dari menawarkan kepada investor publik lebih banyak opsi investasi yang lebih sesuai dengan minat dan pandangan mereka.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper