Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapitalisasi Pasar BEI Berkurang 1,46% saat IHSG Melemah Sepekan

Kapitalisasi pasar di BEI mengalami penurunan sebesar 1,46% menjadi Rp12.063 triliun dari Rp12.241 triliun pada pekan sebelumnya.
Dwi Nicken Tari,Erta Darwati
Dwi Nicken Tari & Erta Darwati - Bisnis.com
Sabtu, 16 November 2024 | 10:00
Petugas beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia. Kapitalisasi pasar di BEI sepekan mengalami penurunan sebesar 1,46% menjadi Rp12.063 triliun per Jumat (15/11/2024) dari Rp12.241 triliun pada pekan sebelumnya./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia. Kapitalisasi pasar di BEI sepekan mengalami penurunan sebesar 1,46% menjadi Rp12.063 triliun per Jumat (15/11/2024) dari Rp12.241 triliun pada pekan sebelumnya./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau mengalami penurunan seiring dengan pelemahan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

Berdasarkan data BEI periode 11—15 November 2024, kapitalisasi pasar di BEI jeblos sebesar 1,46% menjadi Rp12.063 triliun dari Rp12.241 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, IHSG selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73% menjadi 7.161,258 dari posisi 7.287,191 pada pekan lalu.

Adapun, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga turun 1,77% menjadi 1,28 juta kali transaksi dari 1,30 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.

"Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp517,12 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp29,11 triliun," kata P. H. Sekper Bursa Efek Indonesia Aulia Noviana Utami Putri dalam siaran pers, Sabtu (16/11/2024).

Di sisi lain, terjadi kenaikan tertinggi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 48,51% menjadi 31,99 miliar lembar saham dari 21,54 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi saham selama sepekan sebesar 5,09% menjadi Rp12,28 triliun dari Rp11,67 triliun pada pekan sebelumnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan aksi jual yang dilakukan investor asing disebabkan sentimen kemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) yang membawa kebijakan proteksionisme domestiknya.

Menurutnya, kebijakan yang akan diusung dan dijalankan oleh pemerintahan baru AS akan lebih menguntungkan perekonomian AS sendiri.

"Hal tersebut diperkirakan menyebabkan outflow dari negara-negara emerging market dan akan kembali ke AS. Kebijakan tersebut juga membuat penguatan dolar AS terhadap rupiah belakangan ini," katanya, Jumat (15/11/2024).

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pelaku pasar sebenarnya bereaksi ketika melihat data ekonomi AS yang menunjukan tanda-tanda ke arah perbaikan.

"PPI AS mengalami pertumbuhan sehingga ini membuat peluang The Fed menurunkan suku bunga acuan di Desember tetap terbuka lebar," katanya.

Dia melihat The Fed lebih cenderung mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kebijakan pelonggaran moneternya ke depan. Menurutnya sentimen itu yang membuat gerakan pasar terkoreksi dan membuat outflow terjadi.

MNC Sekuritas merekomendasikan saham yang dapat dicermati, di antaranya BBRI, ADRO, BMRI, dan BRIS. Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, ITMG dan TLKM untuk dicermati.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper