Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Irfan Setiaputra untuk Dirut Baru Garuda Indonesia (GIAA)

RUPSLB Garuda Indonesia (GIAA) telah memutuskan memberhentikan Irfan Setiaputra dari posisi Direktur Utama dan digantikan oleh Wamildan Tsani Panjaitan.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra menerima pertanyaan wartawan di depan ruang sidang Kusuma Atmadja A pada Sidang PKPU Voting Homologasi, Jumat (17/6/2022). Dia cukup optimistis proposal perdamaian PKPU Garuda dapat berakhir homologasi dan melanjutkan pengelolaan perseroan yang lebih sehat. /Bisnis-Rinaldi M. Azka.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra menerima pertanyaan wartawan di depan ruang sidang Kusuma Atmadja A pada Sidang PKPU Voting Homologasi, Jumat (17/6/2022). Dia cukup optimistis proposal perdamaian PKPU Garuda dapat berakhir homologasi dan melanjutkan pengelolaan perseroan yang lebih sehat. /Bisnis-Rinaldi M. Azka.

Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) telah memutuskan untuk memberhentikan Irfan Setiaputra dari posisi Direktur Utama dan digantikan oleh Wamildan Tsani Panjaitan. 

Irfan mengatakan RUPSLB yang digelar hari ini, Jumat (15/11/2024) memutuskan untuk memberhentikan dirinya dengan hormat dari posisi sebagai Direktur Utama.

"Sebagai profesional saya menghargai dengan senang hati," ujarnya kepada wartawan setelah RUPSLB hari ini.

Menurutnya, terdapat banyak pekerjaan rumah (PR) yang akan dihadapi oleh Direktur Utama baru GIAA.

"[PR] banyak. Saya berharap yang baik diteruskan, yang tidak baik jangan diteruskan. Kita manusia penuh dengan kelemahan," tutur Irfan.

Dia mengatakan dengan tidak banyaknya perubahan signifikan di jajaran kepengurusan baru, diharapkan tidak akan ada masalah besar yang menimpa GIAA ke depan.

Irfan sendiri menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia berdasarkan keputusan RUPSLB per Januari 2020 lalu. Irfan menggantikan Ari Askhara yang dicopot bersama Direktur GIAA lainnya.

Di GIAA, Irfan masuk bertepatan dengan dimulainya masa pandemi Covid-19. Dia pun mendapatkan beban, di mana Garuda Indonesia memiliki utang dengan nilai jumbo. Bahkan, GIAA terancam bangkrut akibat terpaan pandemi Covid-19 serta utang yang menggunung. 

Meski begitu, Garuda bisa selamat melalui proses restrukturisasi utang. Restrukturisasi tersebut berdasarkan keputusan homologasi tertanggal 27 Juni 2022. Saat itu, GIAA memperoleh pendanaan Rp7,5 triliun dan Rp725 miliar yang berasal dari penyertaan modal negara (PMN) dan PPA. Tercatat pada 2022, GIAA pun mampu menekan utang usaha sebesar 75%.

Namun, saat ini, mengacu laporan keuangan per kuartal III/2024, GIAA masih mencatatkan rugi bersih mencapai US$131,22 juta. GIAA pun masih mempunyai jumlah liabilitas jangka pendek melebihi aset lancarnya sebesar US$619 juta dan ekuitas negatif sebesar US$1,41 miliar.

Wamildan, Direktur Utama baru Garuda Indonesia sendiri sebelumnya merupakan Plt. Direktur Utama PT Lion Air sejak 2022.

"Terima kasih atas kepercayaannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Selanjutnya saya apresiasi yang setinggi-tingtinya kepada Irfan Setiaputra, berkat kepemimpinan beliau Garuda Indonesia bisa melewati masa sulit dan masa PKPU," kata Wamildan dalam acara RUPSLB pada Jumat (15/11/2024).

Dia mengatakan setelah diangkat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, dia menyiapkan tiga langkah strategis. Pertama, ia akan melaksanakan evaluasi secara menyeluruh keuangan dan operasional Garuda Indonesia. 

"Dengan laksanakan langkah tersebut [evaluasi menyeluruh] saya akan tentukan langkah teknis lainnya," kata Wamildan.

Kedua, dia akan akselerasi kinerja perusahaan. "Saya cek optimalisasi operational cost yang ada. Kemudian, saya akan meningkatkan aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan sumber pendapatan Garuda," tutur Wamildan.

Ketiga, ekspansi jaringan dan peningkatan kualitas layanan. Hal ini dilakukan dengan peningkatan kapasitas pesawat dan menambah rute-rute domestik dan nasional.

"Saya targetkan tambah pesawat signifikan pada 2025. Berapa jumlahnya, akan saya sampaikan nanti sesuai proses yang akan berjalan," tutur Wamildan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper