Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Andalan Indonesia bakal menggelar initial public offering (IPO) dengan estimasi target dana Rp3,57 triliun hingga Rp4,59 triliun. IPO tersebut ditangani oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) yang merupakan pihak terafiliasi karena keduanya dimiliki oleh Garibaldi Thohir.
Dalam IPO, AADI akan melepas sebanyak 778,6 juta saham, atau setara 10% dari total saham dicatatkan perseroan. Berdasarkan keterangan dari laman e-ipo, AADI akan menawarkan sebanyak 778,68 juta saham kepada investor.
Harga penawaran dari saham AADI ini adalah Rp4.590-Rp5.900 per saham. Dengan demikian, nilai IPO ini berpotensi mencapai Rp3,57 triliun hingga Rp4,59 triliun. Masa bookbuilding rencananya akan dilakukan pada 12 November 2024 hingga 18 November 2024.
Manajemen menjelaskan AADI didirikan pada 2004, dan merupakan perusahaan induk yang memiliki perusahaan anak yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya, antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, serta pengembangan teknologi informasi.
Penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter dan partisipan admin dari IPO Adaro Andalan Indonesia ini adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM).
TRIM merupakan pihak yang terafiliasi dengan ADRO. Pasalnya, Garibaldi 'Boy' Thohir yang menjabat sebagai Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia merupakan pemegang 34,64% saham TRIM dengan kepemilikan langsung.
Boy Thohir merupakan pemegang saham mayoritas sekaligus pemegang saham pengendali TRIM setelah merampungkan akuisisi dan mandatory tender offer pada Mei 2022.
Di dalam ADRO, Boy Thohir menggenggam kepemilikan langsung 6,42% saham dan menjadi pengendali melalui PT Adaro Strategic Investment dengan porsi saham 45,66%.
Langkah Spin Off Adaro Energy
Lebih lanjut, aksi IPO Adaro Andalan Indonesia merupakan bagian dari skema pemisahan usaha batu bara oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yaitu melalui penawaran umum pemegang saham (PUPS) dan penawaran umum perdana saham di BEI.
Seperti diberitakan Bisnis, Wakil Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Christian Ariano Rachmat dan Direktur Adaro Energy Indonesia Michael William P. Soeryadjaya menyampaikan perseroan berencana melakukan transaksi penjualan sebanyak-banyaknya 7.008.202.240 saham atau 7 miliar saham AAI melalui skema Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS). Skema tersebut merujuk pada Peraturan OJK No.76/2017.
“PUPS akan dilaksanakan secara bersamaan atau berkesinambungan dengan proses penawaran umum perdana saham AAI,” papar Christian dan Michael dalam keterbukaan informasi, Kamis (17/10/2024).
Segera setelah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham AAI tersebut, kepemilikan saham ADRO dalam AAI diperkirakan terdilusi menjadi sebesar 90% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor AAI.
ADRO mencatat total aset AAI senilai US$5,43 miliar setara dengan 52,9% total aset perseroan US$10,26 miliar. Adapun, pendapatan AAI US$2,65 miliar setara dengan 89,4% pendapatan perseroan US$2,97 miliar dan laba bersih AAI US$922,76 juta (termasuk nonrecurring gain US$322,93 juta) setara dengan 104,8% laba bersih ADRO US$880,18 juta.
“Nilai rencana transaksi secara keseluruhan serendah-rendahnya US$2,44 miliar dan setinggi-tingginya US$2,62 miliar,” ungkap manajemen Adaro.