Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Terjun ke Zona Merah, Saham BBCA, BMRI, dan PANI Ambrol

IHSG merosot ke zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (6/11/2024). Sejumlah saham seperti BBCA, BMRI, hingga saham milik Aguan PANI turun.
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (6/11/2024). Sejumlah saham seperti BBCA, BMRI, hingga saham milik Aguan PANI ambrol ke zona merah pagi ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.10 WIB, IHSG dibuka melemah pada posisi 7.491,86. IHSG sempat bergerak di rentang 7.472-7.506 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 221 saham menguat, 199 saham melemah, dan 187 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.521 triliun.

Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar tercatat melemah seperti saham BBCA yang turun 0,48% ke level Rp10.450, saham BMRI yang turun 1,08% pagi ini ke level Rp6.850, serta saham PANI yang turun 0,29% ke level Rp17.350.

Begitu pula dengan saham BBNI yang turun 0,93% pagi ini ke level Rp5.350, saham ANTM yang turun 0,32% ke level Rp1.570 per saham, saham ASII melemah 1,45% ke level Rp5.100, dan saham CTRA turun 1,67% ke level Rp1.175 per saham. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpeluang uji resistance pada level 7.500 di Rabu (6/11/2024). Secara teknikal, Stochastic RSI membentuk golden cross pada overbought area bersamaan dengan rebound Selasa (5/11/2024). 

"Rebound tersebut juga membentuk pola white marubozu pasca lower-shadow panjang di hari sebelumnya. Kombinasi kedua pola ini merupakan indikasi kuat minor bullish reversal," kata Valdy, Rabu (6/11/2024).

Dia melanjutkan penguatan IHSG tersebut terjadi ketika realisasi pertumbuhan ekonomi melambat ke 4,95% yoy di kuartal III/2024 dari 5,05% yoy di kuartal II/2024. 

Pasar nampaknya, meyakini kondisi ini menjadi katalis bagi BI untuk mengikuti agresivitas the Fed dalam memangkas suku bunga acuan. Pasar juga mungkin berharap terhadap potensi stimulus-stimulus fiskal dari pemerintahan baru.

Dari data ekonomi, pasar akan mencerna data indeks sektor jasa Jepang, Jerman dan Euro Area yang dijadwalkan rilis pada hari ini (6/11/2024). Ketiganya diperkirakan membukukan peningkatan indeks sektor jasa di Oktober 2024. 

Masih dari Eropa, pasar mengantisipasi pidato dari Presiden Jerman dan European Central Bank (ECB) malam nanti. 

Pasar juga akan mencermati hasil sementara perhitungan suara Pemilu AS yang diperkirakan mulai diumumkan secara bertahap di beberapa negara bagian pada pagi hari ini waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper