Bisnis.com, JAKARTA — Harga aset kripto Bitcoin naik melampaui US$70,000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2024, seiring dengan aliran dana yang masuk ke exchange traded funds atau ETF aset tersebut yang diperdagangkan di bursa serta spekulasi tentang potensi hasil pemilu AS minggu depan.
Mengutip Bloomberg pada Selasa (29/10/2024), aset digital terbesar ini naik sekitar 1% ke US$70.050 sebelum memangkas kenaikannya dan diperdagangkan pada US$69.840. Sementara itu, token yang lebih kecil termasuk Ether peringkat kedua juga membukukan keuntungan kecil.
Bitcoin dipandang oleh beberapa orang sebagai salah satu aset yang termasuk dalam Trump trade karena calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menggunakan aset digital selama kampanye. Trump unggul dalam prediksi pasar, sementara jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat melawan kandidat Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris.
Market Analyst di IG Australia Pty. Tony Sycamore menjelaskan bahwa token tersebut mendapat dukungan dari reli saham semalam dan terus mencermati sentimen potensi kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS.
"Bitcoin perlu menembus US$70,000 secara berkelanjutan untuk meningkatkan keyakinan bahwa Bitcoin dapat melampaui rekor bulan Maret sebesar US$73,798," jelasnya.
Trump telah berjanji untuk menjadikan AS sebagai ibu kota kripto di planet ini. Harris telah mengadopsi pendekatan yang lebih terukur dan berjanji untuk mendukung kerangka peraturan untuk industri ini. Posisi mereka kontras dengan tindakan keras terhadap sektor ini di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.
Baca Juga
Pedagang opsi telah meningkatkan taruhan bahwa Bitcoin akan mencapai puncak $80.000 pada akhir November terlepas dari siapa yang memenangkan pemilu. Volatilitas yang tersirat menjelang Hari Pemilu pada 5 November meningkat. ETF Spot-Bitcoin di AS telah menarik arus masuk bersih sekitar $3,1 miliar sepanjang bulan ini.
Bitcoin telah melonjak 66% sepanjang 2024 dan akhir-akhir ini berhasil mengatasi pertaruhan penurunan suku bunga Federal Reserve serta laporan pengawasan AS yang lebih besar terhadap Tether, sebuah stablecoin utama untuk perdagangan kripto.