Bisnis.com, JAKARTA - PT Master Print Tbk. (PTMR) akan membeli 99% kepemilikan saham PT Global Putra Kusuma (GPK) setelah melakukan Initial Public Offering (IPO), Selasa (8/10/2024).
Setelah IPO, PTMR meraup dana segar sebesar Rp55,68 miliar, di antaranya 46% atau Rp25,09 miliar digunakan untuk pembelian saham PT Global Putra Kusuma (GPK) tersebut.
Direktur PTMR Cindy Kusuma mengatakan bahwa akuisisi GPK tersebut dilakukan lantaran sektor yang mirip, sehingga bisa bersinergi untuk bertumbuh ke depannya.
"Dalam satu bulan ini akan ada pergerakannya," katanya, saat ditanyai awak media mengenai waktu pembelian saham, Selasa (8/10/2024).
Cindy mengatakan dengan membeli saham GPK, akan ada penambahan produk yang membantu packaging untuk UMKM.
Kemudian dia menjelaskan bahwa 54% dari dana IPO tersebut akan digunakan untuk modal kerja, pembelian barang seperti mesin-mesin dan suku cadang.
Baca Juga
Lebih lanjut, PTMR memproyeksikan pertumbuhan 20% hingga akhir 2024. Cindy mengatakan bahwa hingga Agustus 2024, pertumbuhan sudah mencapai 14%. Dia menjelaskan bahwa target pertumbuhan PTMR untuk 2025 yaitu 25-30%.
"Kami percaya dengan penambahan produk yang baru dari partner kami yang baru, juga dari GPK, penambahan pasarnya sangat besar, kita lihat UMKM kosmetik, sekarang kan banyak sekali," ucapnya.
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa PTMR memiliki 13 prinsipal yang di antaranya berasal dari Italia, Jerman, Korea, Vietnam, dan Amerika Serikat (AS).
PTMR menyatakan bahwa kontribusi penjualan terbesar berasal dari segmen food and beverage atau FMCG sebesar 68%.
Selanjutnya, diikuti oleh farmasi sebesar 13% dan personal hygiene 13%, sedangkan sisanya dari segmen lain.
Untuk diketahui, PT Master Print Tbk. (PTMR) baru saja melantai di bursa dengan menawarkan saham dengan harga Rp128 dengan meraup dana sebesar Rp55,68 miliar.
PTMR melepas 435 juta lembar saham yang mewakili 22,81% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.