Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepekan Ditawarkan, ORI026 Laris Terjual Rp2,71 Triliun

Penjualan obligasi negara ritel ORI026 sudah terjual sekitar Rp2,71 triliun pada hari ke-8 penawaran, atau sekitar sepekan setelah penawaran dibuka.
Penjualan obligasi negara ritel ORI026 sudah terjual sekitar Rp2,71 triliun pada hari ke-8 penawaran, atau sekitar sepekan setelah penawaran dibuka. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Penjualan obligasi negara ritel ORI026 sudah terjual sekitar Rp2,71 triliun pada hari ke-8 penawaran, atau sekitar sepekan setelah penawaran dibuka. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan obligasi negara ritel ORI026 sudah terjual sekitar Rp2,71 triliun pada hari ke-8 penawaran, atau sekitar sepekan setelah penawaran dibuka, pada Senin (7/10/2024).

Penerbitan ORI026 ini tersedia dalam dua seri, yaitu ORI026T3 tenor 3 tahun dengan kupon 6,3% dan ORI026T6 tenor 6 tahun dengan kupon 6,4%.

Mengutip data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Senin (7/10) pukul 13.30 WIB, ORI026 terpantau diborong investor sebanyak Rp2,71 triliun dari kedua seri.

Rincian penjualan ORI026 pada hari ke-8 untuk seri ORI026T3 sudah terjual Rp2,22 triliun atau 14,8% dari kuota penawaran Rp15 triliun. Masih tersisa 85,2% atau Rp12,77 triliun.

Selanjutnya untuk seri ORI026T6 sudah terjual Rp491,3 miliar atau 4,9% dari kuota penawaran Rp10 triliun. Masih tersisa 95,1% atau Rp9,5 triliun.

Alhasil, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ORI026T3 tenor 3 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan ORI026T6 dengan tenor 6 tahun.

ORI026 dibuka dengan masa penawaran dimulai pada 30 September pukul 09.00 WIB, sampai dengan 24 Oktober 2024 pukul 10.00 WIB.

Selanjutnya, ORI026T3 akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2027, sedangkan ORI026T6 jatuh tempo pada 15 Oktober 2030.

Minimal pemesanan dari kedua seri sebesar Rp1 juta, sedangkan maksimum pemesanan ORI026T3 sebesar Rp5 miliar, sedangkan ORI026T6 senilai Rp10 miliar.

Sebagai informasi, tanggal setelmen ORI026 akan jatuh pada 30 Oktober 2024, sedangkan tanggal pembayaran kupon pertama dilaksanakan pada 15 Desember 2024, dan pada tanggal 15 setiap bulannya.

ORI026 bersifat tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan minimum holding period selama satu periode pembayaran kupon, dan dapat dipindahbukukan mulai 16 Desember 2024.

Ekonom KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana sebelumnya memprediksi bahwa untuk penjualan ORI026 ini bisa mencapai rentang Rp20-25 triliun.

"Harapannya masih cukup bagus ya. Saya kira untuk ORI026 ini juga bisa antara Rp20-25 triliun sih harapannya," katanya saat dihubungi, Senin (30/9/2024).

Dia melihat masih ada peluang untuk penjualan ORI026 tersebut bisa melebihi hasil penjualan penawaran sebelumnya.

Menurutnya untuk ORI026 baik untuk tenor 3 tahun dan 6 tahun, sebenarnya dua-duanya sudah sangat menarik.

Adapun untuk kupon ORI026 ini lebih rendah dari penawaran sebelumnya, yaitu untuk ORI026T3 menawarkan kupon 6,3% dan ORI026T6 ditawarkan dengan kupon 6,4%.

Dia mengatakan bahwa salah satu sentimen yang membuat penawaran kupon ORI026 lebih rendah, lantaran dibuka penawarannya pada saat suku bunga sedang turun.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual obligasi. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper