Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oversubscribed, BUMA Kantongi Rp1 Triliun dari Emisi Obligasi

Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID), BUMA rampung menerbitkan Obligasi Rupiah II BUMA Tahun 2024 dengan nilai total Rp1 triliun.
Ilustrasi alat berat PT Bumi Makmur Mandiri Utama./deltadunia.com
Ilustrasi alat berat PT Bumi Makmur Mandiri Utama./deltadunia.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengantongi dana segar senilai Rp1 triliun setelah merampungkan penerbitan Obligasi Rupiah II BUMA Tahun 2024. 

Obligasi yang diterbitkan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) itu mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 1,4 kali. Kelebihan permintaan itu dinilai mengindikasi tingginya permintaan inestor dan prospek pertumbuhan emiten kontraktor tambang tersebut.

Presiden Direktur BUMA Indra Kanoena mengatakan tanggapan pasar yang positif itu menambah keyakinan perseroan untuk mengatur aras kasa yang solid dan profil kredit yang lebih kokoh. 

“Penerbitan obligasi ini memungkinkan kami untuk lebih mendiversifikasi dan memperkuat fondasi keuangan kami, mendorong pertumbuhan bisnis, sekaligus memperkokoh posisi kami sebagai penyedia jasa pertambangan terkemuka dan terus berkembang,” kata Indra dalam siaran pers, Selasa (1/10/2024). 

Obligasi tersebut diterbitkan dalam tiga seri dan mendapat peringkat idA+ (Single A Plus) dari Pefindo. Lebih terperinci, Seri A ditawarkan dengan jumlah pokok Rp251,03 miliar, tingkat bunga tetap 7,25% per tahun, dan tenor 370 hari. 

Seri B ditawarkan dengan jumlah pokok Rp332,71 miliar, tingkat bunga tetap 9,25% per tahun, dan tenor 3 tahun. Adapun, Seri C ditawarkan dengan jumlah pokok Rp416,25 miliar, tingkat bunga tetap 9,75% per tahun, dan tenor 5 tahun. 

Menurutnya, emisi obligasi tersebut menjadi bagian dari upaya BUMA untuk menyelaraskan jadwal jatuh tempo utang dan memastikan manajemen utang yang efektif dan berkelanjutan.

Selain itu, 28,86% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk belanja modal, khususnya pembelian alat berat, meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional BUMA. 

Sisanya sebesar 28,85% digunakan untuk mendukung kegiatan operasional BUMA yang sedang berjalan, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengelola arus kas dan mengendalikan biaya secara efisien.

Perseroan menyebut penerbitan Obligasi II BUMA Tahun 2024 makin mendiversifikasi strategi pembiayaan perusahaan, yang mencakup dari obligasi dolar AS dan rupiah, pinjaman bank konvensional dan syariah, serta skema pembiayaan melalui leasing

Strategi ini memperkuat ketahanan keuangan perusahaan, meningkatkan kemampuan perusahaan menghadapi dalam volatilitas pasar, serta memperluas basis keuangan, yang pada akhirnya menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih baik untuk pertumbuhan di masa depan.

“Dukungan kuat dari para investor memberi kami kepercayaan diri untuk mengejar peluang pertumbuhan yang lebih besar dan berkelanjutan,” kata Indra. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper