Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan IHSG diproyeksikan masih akan menjalani konsolidasi ke arah support 7.520-7.500. Dalam sepekan, IHSG masih mampu bukukan kenaikan tipis 0.08%, tetapi didera oleh nilai jual asing atau net foreign sell yang cukup masif.
NH Korindo Sekuritas menyarankan para investor atau trader untuk cermat memilih rotasi sektor yang diuntungkan oleh fundamental story, atau lebih baik wait and see sambil menunggu IHSG mendarat di support yang solid untuk kembali buy on weakness.
Sebelumnya, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan IHSG pada akhir tahun ini memang berpotensi moncer, bahkan bisa tembus rekor lagi ke level 8.000. Namun, ada sentimen-sentimen yang bisa menggerakannya.
Dari sisi makroekonomi, yang akan mendorong adalah tren penurunan suku bunga acuan. Sementara itu, penurunan suku bunga acuan akan memberikan dampak penguatan rupiah.
Faktor lainnya yang akan mendorong IHSG ke level 8.000 adalah stabilitas politik. Sebab, ada beberapa momen terkait politik yang bisa diperhatikan, seperti pelantikan Presiden RI terpilih pada bulan depan hingga pemilihan kepala daerah. Meski begitu, sejauh ini gejolak politik masih bisa diredam.
"Target bulish 8.000. Variabel yang memberatkan stabilitas politik, akan tetapi sejauh ini baik," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, tak menutup kemungkinan pada awal 2025 IHSG bisa menembus level 8.200 apabila stabilitas politik dalam negeri serta luar negeri bisa dijaga.