Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kantongi Rp24,2 Triliun dari Penjualan Sukuk Ritel SR021

DJPPR Kemenkeu menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel SR021 sebesar Rp24,2 triliun.
Nasabah membeli Sukuk Tabungan Seri ST007 melalui website BNI Syariah di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah membeli Sukuk Tabungan Seri ST007 melalui website BNI Syariah di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan RI menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel SR021 sebesar Rp24,2 triliun. 

Perincian hasil penjualan Sukuk Ritel SR021 sebesar Rp24,2 triliun yang terdiri atas penjualan SR021T3 sebesar Rp19,27 triliun dan SR021T5 sebesar Rp4,95 triliun. Jumlah itu diperoleh dari pembelian SR021 oleh 63.622 investor.

Sukuk Ritel seri SR021T3 (tenor 3 tahun) menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,35% per tahun dan seri SR021T5 (tenor 5 tahun) sebesar 6,45% per tahun. Masa penawaran dilakukan sejak 23 Agustus-18 September 2024.

Sukuk Ritel seri SR021T3 dan SR021T5 diterbitkan menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2024 sebagai underlying asset.

Mengutip pengumuman DJPPR, rata-rata pemesanan per investor pada SR021 yaitu sebesar Rp360,34 juta untuk SR021T3 dan Rp350,66 juta untuk SR021T5. 

Berdasarkan profesi, jumlah investor SR021T3 dan SR021T5 didominasi oleh pegawai swasta masing-masing sebesar 33,64% dan 37,14%, sedangkan berdasarkan nominal pemesanan didominasi oleh wiraswasta masing-masing sebesar 34,63% dan 30,72%.

Berdasarkan rentang nominal pemesanan, baik SR021T3 maupun SR021T5, jumlah investor terbanyak berada pada range Rp5 juta-Rp100 juta sebanyak 38,93% untuk SR021T3 dan 40,17% untuk SR021T5.

Dengan volume pemesanan terbesar pada range di atas Rp1 miliar sebanyak 49,66% untuk SR021T3 dan 59,47% untuk SR021T5. 

Kemudian, berdasarkan generasi, baik SR021T3 maupun SR021T5 didominasi oleh investor milenial sebanyak 31.832 investor dengan masing-masing sebanyak 24.403 (45,62%) untuk SR021T3 dan 7.429 (52,65%) untuk SR021T5. 

Lalu, dari sisi volume pemesanan, baik SR021T3 maupun SR021T5 didominasi oleh Generasi X dengan volume pemesanan sebesar Rp7,76 triliun untuk SR021T3 dan Rp2,20 triliun untuk SR021T5.

Adapun untuk jumlah investor baru SR021T3 dan SR021T5 terhadap SBN Ritel sebanyak 14.778 investor dengan total volume pemesanan Rp3,57 triliun. Sementara itu dibandingkan dengan SBSN Ritel, jumlah investor baru sebanyak 19.418 investor dengan total volume pemesanan Rp5,04 triliun. 

Berdasarkan wilayah pemesanan, SR021 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Pemesanan SR021T3 didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan jumlah investor sebanyak 32.151 orang (60,10%) dan volume pemesanan sebesar Rp9,50 triliun (49,28%). 

Lalu, untuk SR021T5 juga didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan jumlah investor sebanyak 8.537 investor (60,50%) dan volume pemesanan sebesar Rp2,40 triliun (48,47%).

Selama masa penawaran SR021, terdapat Sukuk Ritel seri SR015 sebesar Rp27,00 triliun yang jatuh tempo pada 10 September 2024. 

Adapun dari nominal SR015 yang jatuh tempo, total sebesar Rp12,80 triliun (47%) diivestasikan kembali pada SR021 dengan jumlah investor yang menginvestasikan kembali dananya ke SR021 sebanyak 17.305 investor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper