Bisnis.com, JAKARTA -- Aliran dana investor asing mengalir cukup deras ke pasar modal Indonesia sepanjang kuartal III/2024, dengan akumulasi pembelian bersih Rp25 triliun di pasar reguler. Analis melihat terdapat beberapa saham yang menarik untuk dicermati memanfaatkan momentum ini.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan sepanjang kuartal III/2024, sebanyak Rp25 triliun aliran dana dari investor asing masuk ke pasar reguler di pasar modal Indonesia.
"Mayoritas asing memang ke saham perbankan. Tapi di luar itu, kita lihat ini ada saham TLKM di mana asing mencatatkan net buy selama 3 bulan," ujar Martha, Senin (23/9/2024).
Dia melanjutkan, selain pada saham TLKM, asing juga menyukai saham konsumer seperti AMRT dan INDF, serta saham ASII. Posisi asing yang cukup banyak pada saham konsumer ini menurutnya terkait dengan kebijakan penurunan suku bunga yang terjadi pada kuartal III/2024.
"Jadi memang dengan penurunan suku bunga ini tentu saja akan mendorong konsumsi masyarakat dan utamanya memang untuk telekomunikasi proksi utamanya memang TLKM," ucapnya.
Adapun berdasarkan data Mirae Asset Sekuritas, saham yang paling banyak dibeli investor asing selama kuartal III/2024 adalah saham BBCA, dengan nilai net buy sebesar Rp6,58 triliun.
Setelah BBCA, investor asing juga masih meminati saham perbankan lainnya, yaitu BMRI dan BBRI. ASing mencatatkan net buy sebesar Rp5,71 triliun pada saham BMRI dan sebesar Rp2,6 triliun untuk saham BBRI.
Di sisi lain, saham TLKM juga diminati asing, dengan nilai net buy sebesar Rp1,8 triliun selama kuartal III/2024. Aliran net buy asing ini membuat saham TLKM naik hingga 7,12% selama 3 bulan terakhir.
Setelah saham TLKM, investor asing juga mencatatkan net buy sebesar Rp980 miliar pada saham BRIS, lalu net buy sebesar Rp879,4 miliar untuk saham AMRT, dan net buy dengan nilai Rp855 miliar untuk saham BBNI.
Saham-saham lain yang juga diminati investor asing sepanjang kuartal III/2024 adalah ASII dengan nilai net buy Rp813,08 miliar, INDF dengan nilai net buy Rp798,9 miliar, dan AMMN dengan jumlah net buy sebesar Rp736,34 miliar.